Inibaru.id – Di berbagai forum pelancong dunia, pulau-pulau kecil di Eropa acap menjadi bahasan lantaran dianggap menyimpan keunikan yang menarik untuk disinggahi. Salah satunya adalah Oland, salah satu pulau kecil (hallig) di lepas pantai Laut Utara Jerman yang hanya bisa dicapai dengan kereta.
Oland berlokasi di Perairan Wadden, bagian dari Laut Utara yang berjarak sekitar 25 kilometer saja dari Denmark, negara tetangga Jerman. Pulau yang diyakini telah didiami orang sejak Abad Pertengahan ini terbilang menarik karena semua terasa serba mini di sini.
Dengan luas wilayah nggak lebih dari 15 kilometer persegi, titik tertinggi dari Oland hanyalah satu meter di atas permukaan laut (mdpl). Yang lebih mengejutkan, berdasarkan sensus penduduk pada 2019, cuma tersisa 16 orang yang mendiami pulau tersebut.
Karena air laut di sekitar Oland cukup dangkal, moda yang bisa menjangkau pulau ini hanyalah kereta kecil dengan jalur tunggal dari Dagebull. Mereka punya pelabuhan, tapi minim digunakan karena cuma bisa dimasuki perahu berlambung kecil saat air pasang, yang mana jarang terjadi di wilayah tersebut.
Dampak Badai Buchardi
Semula, Oland bukanlah pulau yang benar-benar terpisah dari daratan Jerman, karena pada Abad Pertengahan wilayah ini masih menyatu dengan Pulau Langeness. Namun, badai besar Buchardi yang menghantam pada 1634 membuat wilayah ini terpisah menjadi pulau-pulau kecil.
Oland terhubung dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya melalui jalur kereta api yang dibangun di atas perairan dangkal sepanjang 5,7 kilometer dari Dangebull, kota pesisir yang terletak di pantai barat Schleswig-Holstein di distrik Nordfriesland, Jerman daratan, menuju pulau ini pada 1927.
Awal-awal dioperasikan, kereta yang melintas di atas jalur tersebut digerakkan dengan tenaga angin. Kereta berukuran kecil dengan layar terbentang laiknya kapal. Namun, situasi ini sudah berbeda sekarang, karena tenaga penggerak kereta tersebut kini telah diubah menjadi tenaga mesin.
Oya, sebagian besar wilayah Oland adalah padang rumput yang dikenal sebagai land unter (tanah yang tenggelam) karena acap terendam air saat musim dingin. Sementara, permukiman dan kandang ternak dipusatkan di titik tertinggi, berbentuk melingkar, yang ada di sisi barat pulau, yang nggak tergenang air.
Jadi Destinasi Wisata
Oland menjadi salah satu destinasi wisata paling banyak dikunjungi pelancong, baik lokal maupun asing, di Jerman. Selain keunikan dan keindahan tempat tersebut, termasuk pengalaman berkereta membelah lautan yang ditawarkan, wilayah ini juga mempunyai mercusuar mini yang nggak kalah menawan.
Mercusuar ini disebut mini, bahkan menjadi menara pemancar terpendek di Jerman, karena tingginya nggak lebih dari 7,4 meter. Sejak dibangun pada 1929, bangunan menara tersebut nggak banyak berubah, terbuat dari batu bata dengan atap jerami kering.
Sebelum Oland dialiri listrik pada 1954, lampu mercusuar memakai lentera berbahan bakar gas cair. Mercusuar bernama Leuchtturm Oland itu berfungsi sebagai lampu persimpangan antara jalur kereta Föhr dengan Dangebull yang bertemu di Oland.
Cahaya mercusuar ini menyorot dengan tiga warna berbeda, yakni merah, hijau, dan putih. Sisi merah menyorot ke utara, sedangkan hijau ke barat. Sementara, cahaya putih menyorot secara luas ke arah barat laut hingga bisa dilihat dari Kota Wyk di Pulau Fohr.
Hm, menarik bukan? Buat kamu yang menginginkan berwisata ke tempat yang tenang dan unik, melancong ke Pulau Oland agaknya bisa jadi salah satu pilihan yang patut dicoba, ya, Millens? (Arie Widodo/E03)