BerandaAdventurial
Kamis, 12 Feb 2020 19:30

Anak Semarang Sudah Tahu? Ini Deretan Peristiwa Penting yang Terjadi di Wisma Perdamaian

Tampilan ruangan Wisma Perdamaian yang saat ini digunakan untuk perhelatan sebuah acara. (Inibaru.id/ Audrian F)

Selain pernah digunakan sebagai kantor Gubernur Pantai Utara Jawa, beberapa peristiwa bersejarah juga pernah terjadi di Wisma Perdamaian. Bahkan menurut pengamat sejarah Semarang, tempat ini lebih bersejarah ketimbang Lawang Sewu. <br>

Inibaru.id - Gedung Wisma Perdamaian mempunyai riwayat sejarah yang cukup panjang. Dirancang oleh Nicolaas Hartingh yang saat itu menjadi Gubernur Pantai Utara Jawa pada 1754, nyatanya gedung ini menjadi peristiwa besar yang terjadi di Semarang.

Pegiat Sejarah Kota Semarang, Tjahyono Rahardjo bercerita banyak mengenai perjalanan Wisma Perdamaian. Dia menganggap, daripada Lawang Sewu, Wisma Perdamaian lebih sarat akan sejarah.

Tempat Singgah Pangeran Diponegoro

Siapa sangka Pangeran Diponegoro sempat tinggal di Wisma Perdamaian. Saat itu Pangeran Diponegoro sudah ditangkap oleh tentara kolonial Belanda. Sewaktu akan dibawa ke Batavia, Pangeran Diponegoro menginap di sana selama satu minggu.

“Sesudah ditangkap oleh Pemerintah Kolonial, Pangeran Diponegoro akan dibawa ke Jakarta dengan naik kapal di Tanjung Emas. Sebelum itu dia sempat menginap di Wisma Perdamaian. Nah setelah dari Batavia itu kan dia dibawa ke Makassar,” ujar Tjahyono.

Lawang Sewu tampak dari balkon Wisma Perdamaian. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Tempat Raffles Susun Rencana Serang Jogja

Menurut Tjahyono, Kota Semarang sempat dijajah Inggris. Kala itu Prancis dikalahkan oleh Inggris sehingga mereka berkuasa. Nah, di Wisma Perdamaianlah, Raffles menyiapkan strateginya untuk menyerang Keraton Jogja.

“Nama peristiwanya adalah Geger Sepehi. Raffles pintar. Dia punya sisasat sebelum menyerang Keraton Jogja, dia mengadakan pesta untuk merayakan ulang tahun Ratu Inggris. Padahal itu hanya kamuflase untuk penyerangan. Akhirnya Keraton nggak siap dan terbakar,” jelas Tjahyono.

Karena itu, lanjut Tjahyono, banyak benda-benda keraton yang ada di museum-museum Inggris. Hal itu bisa mengindikasikan kalau saat penyerangan tersebut, Inggris menjarah benda-benda keraton. Hm

Gedung 2 lantai ini merekam banyak peristiwa bersejarah. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Markas Tiger Club

Sekitar tahun 1945 hingga 1949, Wisma Perdamaian sempat dinamai dengan “Tiger Club”. Penamaan tersebut disesuaikan dengan sekelompok pasukaan dari Belanda yang datang kembali ke Semarang untuk merebut tanah jajahannya. Jadi setelah Pertempuran 5 Hari itu, perang belum selesai, Millens.

Tjahyono mengaku mendapat cerita dari penjaga makam tentara Belanda yaitu Ereveld Candi. Suatu ketika ada salah seorang keluarga yang akan menjenguk makam keluarganya. Kata keluarga tersebut, kakeknya bisa sampai di Semarang ini karena ditipu.

“Sewaktu di Belanda katanya sudah nggak ada perang, ternyata masih ada. Jadi sebagian Tiger Club itu berisi tentara wajib militer, mereka juga nggak terlalu terlatih. Masih banyak yang muda sekitar 20 tahun. Di sini berhadapan dengan pemuda Kota Semarang yang siap perang, jadinya mereka kalah,” jelasnya.

Para tentara Tiger Club yang gugur itu sekaligus menjadi cikal-bakal adanya makam kehormatan Belanda yaitu Ereveld Candi.

Cukup penting juga ya Millens, peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Wisma Perdamaian. Kamu tahu peristiwa lainnya? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: