BerandaTradisinesia
Rabu, 1 Feb 2022 19:15

Ziarah Kubur, Wujud Tradisi Jawa Menghormati Leluhur

Ziarah kubur menjelang Ramadhan. (Twitter/txtdrjkt)

Bila berbicara tentang tradisi Jawa, pasti banyak banget kan Millens yang terlintas di kepala kamu? Nah, salah satu yang masih dilakukan hingga sekarang adalah ziarah ke makam. Tradisi ziarah kubur ini adalah cara masyarakat Jawa untuk menghormati para leluhurnya.

Inibari.id - Tradisi adalah wujud kebudayaan di suatu wilayah yang dilestarikan dan diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Nah, salah satu tradisi yang masih jamak ditemui di berbagai daerah di Tanah Air adalah ziarah kubur.

Saking populernya tradisi ziarah ke makam, ada satu film berjudul Ziarah yang rilis pada 2016. Film yang dibintangi seorang nenek asli Gunungkidul, Yogyakarta, Ponco Sutiyem ini cukup populer dan sampai mendapatkan penghargaan di Festival Film Indonesia 2016, lo. Intinya sih, film ini sukses menunjukkan betapa pentingnya tradisi ziarah kubur di Indonesia.

Tradisi ziarah kubur sebenarnya nggak hanya dilakukan di Indonesia, Millens. Di luar negeri, wajar melihat seseorang berziarah ke makam leluhurnya. Sebagai contoh, orang-orang di Timur Tengah juga melakukannya.

Menariknya, ziarah kubur sempat jadi tradisi yang dilarang oleh Nabi Muhammad SAW, lo. Nabi sangat khawatir kalau tradisi ini bisa merusak akidah Islam. Maklum, di zaman dahulu, ziarah juga disertai dengan penyembahan terhadap arwah leluhur. Selain itu, ada juga yang memohon doa kepada leluhur yang sudah meninggal, Millens.

Seiring berjalannya waktu dan semakin kuatnya akidah Islam di kalangan umat membuat nabi kemudian yakin jika tradisi ini murni untuk memberikan penghormatan terhadap para leluhur. Alhasil, tradisi ziarah ke makam kembali dibolehkan dan malah lestari hingga sekarang.

Bupati Blora melakukan ziarah ke makam Sunan Pojok. (Twitter/AriefRohman_838)

Di Indonesia, ziarah kubur juga telah dikenal sejak lama. Kabarnya, tradisi ini diperkenalkan oleh para Wali Sanga. Seiring dengan perkembangan zaman, ziarah kubur semakin berkembang dari yang awalnya hanya mengunjungi makam leluhur, kini juga bisa diartikan sebagai kunjungan ke makam orang-orang yang dihormati dan dikeramatkan.

Tradisi ziarah kubur ke makam Wali juga menjadi salah satu tradisi yang dilakukan umat Islam di Jawa. Menariknya, ziarah ke makam Wali lebih mirip seperti wisata religi yang cukup populer. Buktinya, jika dulu ziarah ke makam Wali hanya dilakukan di bulan tertentu saja, kini bisa dilakukan sepanjang tahun.

Makam-makam Wali yang menjadi destinasi wisata religi ini di antaranya adalah makam Sunan Ampel, Sunan Pojok, Sunan Kudus, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan lain sebagainya. Nah, mengingat jarak di antara makam-makam itu cukup jauh, perjalanan untuk berziarah ke lokasi-lokasi ini pun seperti jadi tur wisata tersendiri, Millens.

Selain ziarah kubur ke makam Wali, ziarah kubur ke makam leluhur keluarga menjelang Ramadan dan menjelang Idulfitri juga masih dilakukan oleh orang Indonesia. Di Jawa Jengah, tradisi ini dikenal dengan istilah arwahan atau nyekar. Hal ini dilakukan untuk mengenang sekaligus mendoakan leluhur dan anggota keluarga yang sudah tiada.

Ziarah kubur, baik ke makam Wali, leluhur, ataupun keluarga yang sudah meninggal pada dasarnya bisa jadi pengingat bahwa semua manusia pasti akan kembali ke kematian. Nah, omong-omong, kamu masih melakukannya kan, Millens? (SBYS/IB32/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024