BerandaTradisinesia
Rabu, 5 Sep 2023 11:00

Uniknya Prasasti Plumpungan; Dibasahi Dulu agar Bisa Dibaca

Prasasti Plumpungan di Salatiga. (Twitter/Jogja_Uncover)

Berkat Prasasti Plumpungan, ahli sejarah mampu menentukan usia Kota Salatiga. Ternyata, kota ini sudah eksis sejak lebih dari 12 abad silam.

Inibaru.id – Bagi warga Kota Salatiga, Jawa Tengah, Prasasti Plumpungan sangatlah penting karena menjadi bukti sejak kapan kota ini berdiri. Berkat keberadaan prasasti inilah, hari jadi Kota Salatiga ditetapkan pada 24 Juli 750. Artinya, kota ini sudah berusia 1273 tahun!

Nggak ada keterangan resmi kapan prasasti ini ditemukan. Tapi, juru pelihara prasasti tersebut Surotun menyebut sekitar 30 tahun yang lalu, sudah ada tim peneliti yang melakukan pembacaan informasi pada Prasasti Plumpungan. Nah, proses pembacaan ini yang unik. Beda dengan prasasti-prasasti jenis lain yang bisa dibaca langsung, prasasti ini harus dibasahi terlebih dahulu agar tulisan dengan aksara Jawa Kuno ini bisa dibaca.

Permukaan Prasasti Plumpungan perlu dibasahi air dulu agar bisa terbaca,” tulis akun Twitter @Jogja_Uncover terkait dengan keunikan prasasti ini pada Sabtu (2/9/2023).

Berkat penelitian tersebut pula, terungkap bahwa proses penulisan Prasasti Plumpungan juga unik, yaitu dengan memakai getah yang ada pada ujung daun mempelam. Setelah tertulis, baru aksara Jawa Kuno-nya dipahat pada batu dengan ukuran panjang 170 sentimeter, lebar 160 centimeter, serta garis lingkar 5 meter tersebut., Millens.

Para peneliti pun menyimpulkan bahwa penulis prasasti ini adalah seorang ‘citraleka’, istilah kuno bagi penulis atau pujangga. Tapi, dia nggak sendirian melakukannya. Ada pendeta atau resi yang juga membantu atau setidaknya memberikan saran.

Prasasti Plumpungan jadi penanda Hari Jadi Kota Salatiga. (Wikipedia/© Fandy Aprianto Rohman, Licensed with CC BY-SA 4.0)

Satu hal yang pasti, jika kita menilik tulisan Analisis Stilistika Wacana Terjemahan Resmi Naskah Prasasti Plumpungan yang ada dalam Jurnal Kajian Linguistik Sastra Volume 20, Nomor 2, yang terbit pada 2008, disebutkan bahwa dalam prasasti tersebut, diungkap sebuah daerah tanah perdikan bernama Hampra.

Perdikan adalah sebuah daerah khusus yang dibebaskan dari kewajiban membayar khusus. Kebijakan diambil karena Raja Bhanu menganggap warga Hampra berjasa. O ya, wilayah yang diperintah Raja Bhanu saat itu meliputi Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Boyolali.

Hampra pada masa sekarang ada di wilayah Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Di lokasi inilah, Prasasti Plumpungan ditemukan.

Pada prasasti ini pula, tertulis angka 672-4-31 Tahun Saka. Berdasarkan perhitungan pakar tarikh L C Damais, disimpulkan bahwa tanggal penetapan prasasti tersebut memang terjadi pada 24 Juli 750 Masehi.

“Kalau berdasarkan tarikh prasasti, penetapan Prasasti Plumpungan adalah pada Jumat, tanggal 24, bulan Juli, tahun 750 Masehi. Penetapan itulah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Salatiga berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga,” terang Surotun sebagaimana dilansir dari Nationalgeographic, Jumat (28/1/2022).

Benar-benar unik ya Prasasti Plumpungan ini? Kamu terkejut nggak kalau ternyata usia Kota Salatiga ternyata lebih dari seribu tahun, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: