BerandaTradisinesia
Selasa, 1 Agu 2022 18:08

Sisa-Sisa Batik Tiga Negeri di Rumah Nyah Kiok Lasem

Pembuatan batik di Rumah Batik Nyah Kiok. (Kesengsem Lasem)

Batik nggak hanya populer di Pekalongan atau Solo. Di Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah, batik juga dianggap spesial. Di sana, ada batik khas yang dikenal dengan sebutan batik tiga negeri. Seperti apa ya kisah batik ini?

Inibaru.id – Siapa sih yang nggak kenal dengan kain batik? Kain khas nusantara yang sejak 2009 lalu diakui UNESCO sebagai warisan budaya non-bendawi ini kaya akan pelbagai motif dan warna. Banyak daerah yang bahkan memiliki ciri khas batiknya sendiri, lo.

Salah satu daerah di Jawa Tengah yang terkenal sebagai daerah penghasil batik selain Solo dan Pekalongan adalah Lasem, Rembang. Di Lasem, perkembangan batik sudah ada sejak pertengahan abad ke-19. Nah, perkembangan batik di kecamatan yang ada di Pantura ini nggak lepas dari kisah batik tiga negeri.

Batik tiga negeri adalah batik yang mengalami pencelupan warna hingga tiga kali dan dilakukan di tiga kota berbeda. Tiga warna dalam batik tersebut adalah merah, biru, dan cokelat.

Tiga Warna di Batik Tiga Negeri

Warna merah dalam batik tiga negeri dipengaruhi oleh kultur masyarakat Tionghoa yang sering menggunakan simbol dan warna tersebut dalam acara penting atau ritual keagamaan. Maknanya adalah kebahagiaan. Sementara itu, warna biru dipengaruhi oleh budaya orang Belanda yang berasal dari Benua Biru. Warna terakhir, cokelat, identik dengan budaya Jawa.

Saking istimewanya batik ini, konon, detail bahan dan pewarna alami yang ada dalam batik tiga negeri sangat dirahasiakan oleh masyarakat Tionghoa. Keluarga yang mewarisi rahasia ini bahkan sampai diminta untuk bersumpah agar nggak membocorkannya. Untungnya, kini banyak pewarna sintetis yang bisa dipakai perajin batik di Lasem sehingga mereka bisa membuatnya tanpa harus mencari bocoran pewarna khas tersebut.

Salah satu corak batik tiga negeri. (Kesengsem Lasem)

Rumah Batik Nyah Kiok

Dari sekian banyak rumah batik yang masih memproduksi batik tiga negeri, ada satu yang istimewa, yaitu, Rumah Batik Nyak Kiok. Tempat ini sudah eksis sejak awal abad ke-20, lo.

Sayangnya, kini hanya ada tujuh pembatik di sana. Padahal, pada masa jayanya, Rumah Batik Nyak Kiok pernah mempekerjakan 70-an orang pembatik.

Kini, yang mengelola rumah batik ini adalah salah satu anak dari Nyah Kiok. Meski pegawainya sedikit, mereka masih konsisten memproduksi batik motif sisik atau gunung ringgit yang sering dianggap sebagai motif khas Tionghoa. Selain itu, ada juga motif bambu yang melambangkan kehijauan abadi dan kekuatan.

Sayangnya, sebagaimana rumah batik lainnya di Lasem, batik tiga negeri sudah semakin jarang dipesan di Rumah Batik Nyah Kiok. Soalnya, biaya pembuatannya cukup mahal dan proses pengerjaannya cukup lama. Hal ini membuat nggak semua kalangan bisa memesannya.

Semoga saja batik tiga negeri khas Lasem, Rembang bakal terus eksis hingga anak cucu nanti, ya ,Millens! (Nat, Kom, Ind/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024