BerandaTradisinesia
Selasa, 15 Mei 2023 08:00

Sekapur Sirih tentang Kejawen; Definisi, Filosofi, dan Ajarannya

Kejawen merupakan sebuah kepercayaan bukan agama. (Indonesia.go.id)

Walapaun Kejawen sebuah kepercayaan, namun kejawen berbeda dengan agama. Kejawen banyak mengajarkan orang Jawa tentang tata krama dalam berkehidupan yang baik.

Inibaru.id - Kejawen menjadi budaya yang identik dan nggak bisa dipisahkan dengan masyarakat Jawa, ya, Millens. Kejawen adalah kepercayaan yang telah melekat sejak ratusan tahun lalu di masyarakat Jawa. Secara universal, Kejawen merupakan ajaran dan pedoman yang mencakup seni, budaya, ritual, sikap, tradisi dan filosofi orang-orang Jawa.

Perlu diingat, kepercayaan ini berbeda dengan agama, ya. Kejawen menjadi pandangan hidup yang didasari pada ajaran agama yang dianut.

Mengutip dari Indonesia.go.id (23/3/2023), Budaya kejawen muncul sebagai bentuk proses perpaduan dari beberapa paham atau aliran agama dan kepercayan asli masyarakat Jawa.

Sejak dahulu, orang Jawa memang mengakui keesaan Tuhan. Sehingga, inti dari ajaran Kejawen adalah ‘Sangkan Paraning Dumadhi’, yang artinya dari mana datang dan kembalinya hamba Tuhan. Selain itu ajaran Kejawen mengajarkan hambanya untuk seiya sekata dengan Tuhan, ‘Manunggaling Kawula Lan Gusthi’

Orang-orang Jawa yang percaya dengan Kejawen, relatif taat dengan agamanya. Mereka tetap melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangan dari agamanya. Pada dasarnya, ajaran filsafat Kejawen memang mendorong manusia untuk tetap taat dengan Tuhannya.

Secara umum, Kejawen merupakan sebuah kebudayaan yang mempunyai ajaran utama yakni membangun tata krama atau aturan dalam berkehidupan yang baik.

Ada empat ajaran Kejawen yaitu, mamayu Hayuning Pribadhi (sebagai rahmat bagi pribadi), mamayu Hayuning Kulawarga (sebagai rahmat bagi keluarga), mamayu Hayuning Sasama (sebagai rahmat bagi sesama manusia), dan mamayu Hayuning Bhawana (sebagai rahmat bagi alam semesta).

Tradisi Kejawen yang Masih Ada

Kejawen merupakan ajaran yang mencakup seni, budaya, ritual, dan sikap. (Yogya Inews)

Meskipun Kejawen telah banyak ditinggalkan, beberapa tradisinya masih melekat di masyarakat hingga kini, contohnya nyadran. Nyadran merupakan upacara yang dilakukan orang Jawa sebelum Bulan Puasa Ramadan tiba. Wujudnya adalah melakukan ziarah ke makam dan menabur bunga.

Tradisi lain yang masih ada sampai sekarang, yaitu mitoni. Ini adalah upacara adat siklus hidup dalam masyarakat Jawa berupa selamatan saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan. Tradisi ini diperuntukkan bagi perempuan yang mengandung bayi untuk kali pertama.

Ada lagi Wetonan, tradisi mirip ulang tahun yang dilakukan hingga 10 kali dalam setahun. Wetonan dilaksanakan sesuai dengan penunjukan waktu dalam penanggalan kalender Jawa.

O iya, perlu kamu tahu, budaya Kejawen muncul sebagai bentuk proses perpaduan dari beberapa paham atau aliran agama pendatang dan kepercayaan asli masyarakat Jawa. Maka dari itu, aliran filsafat kejawen biasanya berkembang seiring dengan agama yang dianut. Sehingga, kemudian dikenal terminologi Islam Kejawen, Hindu Kejawen, Budha Kejawen, dan Kristen Kejawen ya, Millens. (Kharisma Ghana Tawakal/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: