BerandaTradisinesia
Senin, 7 Okt 2018 09:10

Pak Ponjen, Ritual Unik di Pernikahan Si Bungsu

Pasangan mempelai sedang bersiap mengikuti ritual adat pernikahan Pak Ponjen. (youtube.com)

Penyelenggaraan pernikahan bagi mereka yang bungsu memang berbeda. Ada yang namanya Pak Ponjen. Apa itu ya?

Inibaru.id – Namanya Pak Ponjen. Ritual khusus yang harus dilalui pengantin bungsu setelah ijab kabul. Sewaktu tradisi ini berlangsung terdapat hal-hal menarik, mulai dari gelak canda tawa akibat bersenggolan antarwarga, hingga riuhnya anak-anak maupun warga yang saling sikut demi memperoleh uang koin yang disebar oleh pemuka agama.

Maksud dari ritual ini adalah mendoakan dan memberi bekal atas selesainya tugas orangtua mengantarkan anak terakhir ke jenjang pernikahan.

Syafrukanh.blogspot.com, (17/5/2017) menulis, Ma’ruf (39), mengatakan kalau ritual ini sudah lama dilestarikan dan selalu dinanti oleh pengiring pengantin maupun warga sekitar.

Anak-anak berebut uang receh yang dilemparkan pemangku agama saat tradisi Pak Pojen berlangsung 
(weddingorganizerkaranganyar.blogspot.com).

Prosesi Pak Ponjen

Acara dibuka dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh pemuka agama. Jika sudah selesai berdoa, pemuka agama dan pasangan suami-istri dari kakak tertua memimpin adik-adiknya (secara berurutan: dari adik kedua hingga terakhir) untuk memegang ujung belakang baju saudaranya. Selanjutnya mereka akan memutari gentong atau paso yang ditutup tampah sebanyak 3 kali. Sebelum memutari gentong, di belakang pengantin, setelah ditunjuk oleh pemuka agama, ada seseorang yang membawa pecut laiknya seorang kusir yang  mengendalikan kereta kuda.

Sewaktu mengitari gentong, pembawa pecut akan melantunkan sholawat nabi agar keberkahan dan kebahagian senantiasa dirasakan oleh pengantin setelah menikah nanti. Pecut diartikan sebagai pemacu semangat pasangan pengantin dalam berumah tangga, semangat dalam bekerja maupun semangat menjalani hidup bersama. “Sebagai simbol semangat, proses mecuti sebaiknya dilakukan dengan keras,” imbuh Ma’ruf.

Di putaran ketiga, si pengantin wajib menendang gentong hingga pecah dan air di dalamnya tumpah, kemudian pemuka agama akan menyebarkan beras kuning beserta uang receh yang bermakna berbagi rezeki ke keluarga maupun warga.

Sewaktu beras kuning dan uang receh disebar, warga akan saling rebut, sikut, hingga terjatuh demi mendapatkannya. Jangan salah sangka, meski warga saling sikut demi mendapat uang receh, mereka tetap tertawa, lo! Ya, itung-itung bercanda sekaligus mencari untung dari uang renceh yang didapat. He-he-he.

Nah, sebagai akhir ritual adat pernikahan Pak Ponjen, pemuka agama menutupnya dengan membaca doa keselamatan yang diikuti oleh pasangan pengantin, keluarga, dan warga.

Di daerahmu ada tradisi juga nggak, Millens? Jika ada, jangan lupa dilestarikan, ya, agar nggak hilang dimakan zaman.(MG10/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: