BerandaTradisinesia
Minggu, 6 Okt 2018 14:15

Ritual Kalahayu, Menyambut Gerhana Matahari dengan Suka Cita

Ritual Kalahayu, Menyambut Gerhana Matahari dengan Suka Cita

Upacara kalahayu. (ulinulin.com)

Ritual Kalahayu ini sangat meriah dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang sempat berkunjung ke Kota Solo. Oh iya, ritual budaya ini diselenggarakan untuk menyambut gerhana matahari total yang hadir hanya 300 tahun sekali, lo, Millens!

Inibaru.idMillens, Kota Solo atau Surakarta nggak salah kalau disebut sebagai kota budaya. Salah satu tradisi yang sampai sekarang tetap dilestarikan oleh warga Solo adalah Ritual Budaya Kalahayu untuk menyambut gerhana matahari total.

Nah, berkat upacara ini, gerhana yang dulunya menakutkan karena berbagai mitos hilang sudah. Kini, semua bersuka cita menyambut gerhana. Cara yang mereka lakukan juga unik.

Sesuai tulisan ulinulin.com, (7/11/2016), adanya ritual adalah untuk menghindarkan matahari dari ancaman Sang Dewa Waktu. Biasanya masyarakat bakal membuat keributan dengan cara memukul lesung atau dalam istilah Jawa disebut klothekan. Selain itu, tradisi ini mewajibkan wanita hamil memukul pohon kelapa menggunakan bantal supaya nggak terkena bala.

Ritual Budaya Kalahayu berupaya memberi kesadaran kepada masyarakat agar menyikapi fenomena alam nggak perlu didasari oleh rasa takut. (ulinulin.com)

Orang-orang yang berjasa merubah stigma seram gerhana matahari adalah para seniman Kota Bengawan. Ritual Kalahayu atau momentum indah merupakan bentuk perkawinan alam raya, yaitu matahari, bulan dan bumi dalam satu garis dihadirkan dalam sebuah simbol Nyawiji. Nah, simbol tersebut dimaksudkan untuk melahirkan kesuburan dan merupakan bukti kebesaran Sang Mahapencipta yang kudu disyukuri dan nggak ditakuti.

Ritual yang dimulai dari mengarak sesaji yang dibentuk menyerupai gunungan terbuat dari bermacam-macam jenis hasil bumi, seperti buah, kacang, padi, pala kependhem, rempah-rempah, dan sebagainya. Jika melihat ritual ini, kamu seolah dibawa ke zaman lalu karena pembawa sesaji bakal mengenakan kostum laiknya empu zaman kuno.

Ritual adang-adeng sedang dimulai yang kemudian umbarampe dibagikan ke masyarakat dan para wisatawan. (ulinulin.com)

Kalau ritual sudah sampai di tempat pelaksanaan, di Halaman Balai Soedjatmoko, digelar ritual adang-adeng menggunakan alat masak kenceng dan kukusan. Jika ritual selesai, semua umbarampe sesaji bakal dibagikan ke masyarakat dan para wisatawan sebagai simbol rasa bersyukur atas anugerah Tuhan Yang Mahakuasa.

Setelah itu, kamu bakal menyaksikan pembuatan keris Kyai Singkir Plastik atau Kebo Awu Bumi Sembah, pertunjukan wayang tandur, serta klothekan lesung.

Gimana? Seru kan? (MG10/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025