BerandaTradisinesia
Sabtu, 8 Mei 2020 14:59

Ramadan, Momen Yahud Berbagi Bahagia dengan Anak Yatim

Konveksi dan butik Ar-rikna mengundang anak yatim untuk berbagi baju muslim. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Kegiatan berbagi dengan sesama, tampaknya menjadi salah satu kegiatan rutin pada bulan Ramadan. Seperti bagi-bagi baju muslim untuk anak yatim yang dilakukan Konveksi dan Butik Ar-Rikna.

Inibaru.id – Bulan Ramadan menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak amal saleh. Karena itu, sudah menjadi agenda rutin Ar-Rikna, perusahaan konveksi di Kudus untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama. Nggak cuma kali ini, Millens. Kegiatan bagi-bagi baju muslim untuk anak yatim ini sudah berjalan selama 5 tahun, lo.

Berbeda dari sebelumnya, momen Ramadan yang diliputi penyebaran Covid-19 membuat Rikha, sang pemilik Ar-Rikna agak was-was. Dia khawatir kegiatan yang diadakannya akan menimbulkan kerumunan.

Akhirnya, beberapa penyesuaian dilakukan termasuk memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Nggak ada lagi kumpul-kumpul dengan anak yatim. Para penerima secara bergantian datang untuk memilih baju dan pulang setelahnya.

Hand sanitizer juga telah disediakan Rikha di setiap sudut rumahnya. Yap, tahun ini acara diadakan di kediaman Rikha yang beralamat di Desa Sunggingan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

Menjelang lebaran biasanya anak-anak minta baju baru untuk lebaran. Rikha berharap, apa yang dilakukannya dapat membantu mereka yang kesulitan. Apalagi, saat ini corona tengah mewabah dan membuat orang kesulitan.

Peserta yang datang dari berbagai kecamatan di Kudus. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Pagi itu Jumat (1/4) Rikha dan beberapa karyawannya tengah menyiapkan diri. Acara mulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB. Anak-anak yatim mulai berdatangan satu per satu bersama walinya. Hanya dengan membawa fotokopi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) walinya, mereka langsung bisa memilih ukuran baju yang sesuai. Ada 100 potong baju muslim yang disiapkan.

“Target sih untuk 100 orang, tapi kalo lebih, ya nggak apa-apa. Masih tetap saya kasih,” ujar Rikha.

Rikna bercerita tentang acara amalnya tahun lalu. Anak yatim yang datang ke acaranya hampir dua kali lipat dari target. Tadinya, Rikha menargetkan 100 anak yatim piatu yang bakal menerima baju muslim darinya tapi jumlah yang datang 190 anak. “Stok Insya Allah masih ada, nanti tak ambilin. Nggak apa-apa! Kasihan kan anak yatim,” ceritanya.

Informasi mengenai acara bagi-bagi baju muslim disampaikannya melalui media sosial dan grup-grup di WhatsApp Rikha. Respons baik diterimanya, peserta datang dari berbagai daerah di Kudus mulai dari tetangga Rikha sampai orang-orang yang berasal dari Kecamatan Mejobo, Jetak, Colo, Jekulo, dan masih banyak lainnya.

Agar tepat sasaran, para petinggi di beberapa desa ikut membantu Rikha mengumpulkan anak-anak yatim di daerahnya. Setelah itu, mereka difasilitasi untuk datang ke Ar-Rikna. Rikha merasa terharu karena banyak yang ikut membantunya dalam acara ini.

“Sampai sediakan tiga mobil sama Lurah Kaliwungu, jadi haru gitu. Ikut seneng,” ungkap Rikha.

Anak-anak ini mengaku senang, mendapat baju baru untuk lebaran. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Rasa cintanya pada anak-anak membuat Rikha ingin membahagiakan mereka. Dia juga berharap agar Allah memberinya kesempatan untuk memiliki momongan. “Semoga bisa nular,” harap Rikha.

Marsinah, wali dari anak bernama Ahmad mengaku jika senang anak walinya mendapat baju muslim untuk lebaran. "Ini sudah ke empat kalinya Ahmad mendapat baju muslim dari Ar-Rikna," katanya.

Hal yang sama dirasakan oleh Sari. Baru kali ini Sari mengikuti kegiatan ini. Dia mengaku mendapat informasi dari ustazah di pengajian.

Hm, ternyata pandemi nggak menghalangi orang berbagi kebahagiaan di bulan suci ini ya, Millens. Mari angkat topi untuk mereka. (Rafida Azzundhani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024