BerandaTradisinesia
Rabu, 10 Apr 2018 13:13

Pertalian Budaya antara Gambang Semarang dan Gambang Kromong

Gambang Semarang Art Company. (GSAC)

Asal-usul kesenian Gambang Semarang diyakini berkaitan erat dengan seni Gambang Kromong dari Betawi. Mengapa bisa demikian?

Inibaru.id – Seni pertunjukan gambang Semarang telah ada sejak zaman dulu. Namun, lantaran nggak ada sumber sejarah tertulis, ada banyak versi soal sejarah kesenian ini.

Kepala Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro Semarang, Dhanang Respati Puguh, telah melakukan penelitian mengenai sejarah Gambang Semarang pada 1998. Penelitian berjudul “Penataan Kesenian Gambang Semarang sebagai Identitas Budaya Semarang” itu dilakukannya bersama Dewi Yuliati yang juga merupakan dosen Undip.

Dia mencoba menggali sejarah Gambang Semarang dan melakukan penataan ulang dengan cara menambahkan ciri khas budaya Semarang agar seni tersebut semakin lekat dengan identitas Kota ATLAS itu.

Dari hasil penelitian tersebut, Dhanang berkesimpulan bahwa kesenian Gambang Semarang memiliki pertalian hubungan dengan seni Gambang Kromong dari Betawi. Dia berasumsi bahwa ada hubungan timbal balik untuk saling memperkaya budaya antara kesenian Gambang Semarang dan Gambang Kromong.

Baca juga:
Mendak Tirta, Tradisi Umat Hindu Boyolali Jelang Nyepi
Menumbuhkan Sportivitas melalui Permainan Betengan

"Kehadiran musik Gambang Semarang ini merupakan inisiatif dari seorang etnis Tionghoa bernama Lie Hoo Soen, politikus Semarang yang mengusulkan agar Semarang memiliki kesenian khas," terang Dhanang menceritakan ihwal dibentuknya kesenian ini.

Gagasan tersebut diterima, pembelian alat musik gambang kromong dilakukan, dan para seniman pun dihadirkan untuk mengajarkan kesenian tersebut. Masyarakat Semarang, terutama warga etnis Tionghoa, kemudian mulai berlatih kesenian tersebut, hingga akhirnya pada 1932 Gambang Semarang kali pertama dipentaskan dengan paduan unsur seni musik, tari, dan lawak.

Cerita inilah yang kemudian paling diyakini kebenarannya sebagai asal mula kesenian Gambang Semarang. Beberapa budayawan, pemain Gambang Semarang, dan pemain gambang kromong yang diwawancarai Dhanang juga membenarkan hal tersebut.

Nggak hanya itu, hubungan pertalian dua kesenian tersebut juga ditemui Dhanang dalam sebuah jurnal penelitian Dinas Kebudayaan Betawi. Jurnal itu justru menyebutkan bahwa Gambang Kromong-lah yang berasal dari Gambang Semarang.

Lebih lanjut, Dhanang juga menemukan beberapa repertoar lagu khas Gambang Semarang yang juga dikenal oleh seniman gambang kromong. Begitu pula sebaliknya.

“Ketika saya bicara dengan Pak Jayadi (seniman gambang semarang), dia mengenal repertoar gambang kromong. Nah, ternyata pada hasil tulisan orang Belanda pada 1935 juga tertulis lirik repertoar gambang semarang yang dikenal oleh gambang kromong,” ungkapnya.

Sayang, sekarang kesenian yang punya catatan panjang budaya Semarang ini nggak terlalu dikenal masyarakat. Dhanang mengaku dirinya mengalami banyak kesulitan saat memperjuangkan seni tersebut.

Baca juga:
Sucikan Diri dan Alam melalui Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan
Dakon, Permainan Tradisional yang Hampir Punah

“Ya, banyak surutnya melestarikan seni ini. Masyarakat juga belum merasa memiliki. Mungkin karena Semarang itu banyak penduduk pendatang, jadi mereka nggak tahu soal gambang semarang,” imbuhnya.

Wah, sejarah Gambang Semarang ternyata sangat menarik untuk ditelusuri, ya. Biar bagaimana pun, kesenian tradisional ini harus tetap dilestarikan, Millens. Yuk, Ikut bantu pelestariannya! (Verawati Meidiana/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: