BerandaTradisinesia
Selasa, 15 Agu 2022 09:00

Orang-Orang Tionghoa yang Memimpin Kota Semarang

Tionghoa yang merupakan etnis besar di Semarang dahulu memiliki pemimpin yang dipilih oleh VOC. (Inibaru.id/Kharisma Ghana Tawakal)

Etnis Tionghoa merupakan salah satu etnis yang punya sejarah panjang di Semarang. Sampai-sampai, dahulu VOC memilih pemimpin untuk mereka sendiri di Kawasan Pecinan kota tersebut. Jadi penasaran dengan para pemimpin dari etnis Tionghoa ini, ya?


Inibaru.id – Kawasan Pecinan di ­Semarang cukup populer karena memiliki pasar kuliner menarik. Selain itu, di tempat tersebut, ada acara kebudayaan rutin setiap tahunnya. Keberadaan kawasan ini juga sering dianggap sebagai bukti bahwa etnis Tionghoa di Semarang bisa hidup rukun dengan etnis lainnya.

Kali ini, kita nggak membahas soal kawasan Pecinan, kok, Millens, melainkan peran orang Tionghoa di pemerintahan Kota Semarang. Yap, banyak orang yang sepertinya nggak tahu kalau sebelum Indonesia merdeka, cukup banyak orang dari etnis Tionghoa yang silih berganti memimpin Semarang.

Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) kala itu membuat peraturan agar orang-orang Tionghoa dipimpin sendiri oleh orang Tionghoa, bukannya ikut dalam pemerintahan Kota Semarang. Alasannya, karena warga Pecinan semakin bertambah banyak dan persoalan di dalamnya sudah mulai kompleks.

Pemimpin pertama kawasan Pecinan di Kota Semarang yang dipilih oleh VOC adalah Kwee Kiauw Loo. Dia bukan asli Semarang, melainkan dari Batavia dan kelahiran Haiting, Hokkian.

Alasan utama Kwee Kiauw Loo dipilih adalah karena dia merupakan seorang pedagang sukses atau bandar yang memegang monopoli perdagangan barang dan jasa kala itu. Dia memimpin orang-orang Tionghoa di Semarang kurang lebih selama 12 tahun sejak 1672. Menariknya, setelah pensiun dari jabatannya, Kwee memilih untuk pulang ke Tiongkok dan menghabiskan masa tuanya di sana.

Pejabat-Pejabat Tionghoa Lainnya di Kota Semarang

<i>Wali Kota Semarang dan orang-orang Tionghoa penting di Acara Pasar Imlek Semawis. (Jateng Pos)</i>

Salah satu pejabat Tionghoa di Kota Semarang yang terkenal adalah Kwee An Say. Dia menjabat saat Geger Pecinan, peristiwa pembantaian orang-orang Tionghoa di Batavia hingga ke Jawa pada 1740, berlangsung.

Dari peristiwa itu pula, Kwee An Say memutuskan untuk memberontak melawan VOC. Hal ini pun membuatnya lengser dari jabatannya dan kemudian ditangkap.

Sejumlah pejabat lain dari etnis Tionghoa tercatat memimpin Kawasan Pecinan Kota Semarang. Salah satunya adalah Kwee Kiau Law yang mulai menjabat pada 1743. Selain itu, tercatat ada nama-nama pemimpin lainnya seperti Oei Tje, Tan Eng, Tan Lik, Tan Yok Sing, Tan Tiang Khong, Tan Tiang Tjhing, Tan Hong Yan, Be Ing Tjoe, Tan Tjong Hoay, Be Biauw Tjoan, Tan Khoen Siong, Liem Liong Hien, Oei Mo Sing, Oei Tiong Ham, Oei Tiong Bing, Oei King Goan dan Tan Siauw Liep.

Yang unik dari sistem kepemimpinan orang Tionghoa di Kawasan Pecinan Kota Semarang adalah polanya yang mirip dengan kepemimpinan militer. Sebelumnya, para pemimpin ini juga bisa menjabat sebagai mayor, kapten, dan jabatan lain sesuai kebutuhan. Mereka juga mendapatkan imbalan sesuai dengan kesepakatan.

Kepemimpinan orang-orang Tionghoa di Kawasan Pecinan Kota Semarang mulai memudar memasuki abad ke-20. Kala itu, sistem pemerintahan Kota Semarang berubah menjadi otonom dan Kawasan Pecinan pun harus mengikuti aturan pemerintahan kota. Meski begitu, pada masa itu, masih ada sejumlah orang Tionghoa yang ambil bagian dalam Dewan Pengambil Keputusan di Kota Semarang.

Sejarah orang Tionghoa di Kota Semarang memang selalu menarik untuk dibahas, ya, Millens? (Sua/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: