BerandaTradisinesia
Jumat, 18 Jun 2020 14:52

Menyaksikan Prosesi Wisuda 'Hening' Undip

Wisuda disiarkan langsung secara streaming. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sekarang apa-apa harus daring, nggak terkecuali wisuda. Hari itu, Universitas Diponegoro tengah mempersiapkan wisuda daring untuk kali pertama dalam sejarah mereka. Lantaran dilaksanakan secara jarak jauh, otomatis, hal yang selalu saya saksikan saat wisuda ikut hilang.<br>

Inibaru.id - Gedung Soedharto yang dijadikan spot langganan wisuda universitas tampak sepi. Hanya ada beberapa petugas sedang menatap laptop dan memastikan sambungan nggak ngadat. Di sebelah kiri meja mereka, terkembang layar besar yang menampilkan calon wisudawan yang mengikuti siaran ini.

Rektor beserta jajaran senat sudah siap di atas panggung. Di depan mereka, ratusan kursi kosong melompong. Saya nggak ngerti sih untuk apa diberi kursi sebanyak itu. Tapi sudahlah.

Situasi ini jelas beda banget dengan wisuda periode lalu. Berada di gedung ini dan sekitarnya terasa seperti di pasar. Saya harus berimpitan dengan para wisudawan beserta sanak keluarganya dan mencoba mengenali kawan-kawan saya yang bermekap.

Undip melaksanakan wisuda ke-158 dan mewisuda 1.548 orang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Belum lagi kondisi parkiran yang penuh dan jalanan macet cukup menguji kesabaran. Mangkel sih pas terjebak dalam situasi itu. Tapi menyaksikan acara wisuda dengan kondisi 180 derajat berbeda rasanya aneh juga. He

Sedikit cerita ya, ada beberapa "ritual" yang tetap dilaksanakan, Millens. Sambutan rektor salah satunya. Laki-laki bernama Yos Johan Utama itu menyampaikan sambutannya di depan kursi-kursi tanpa pemilik.

Para wisudawan pun hanya bisa menyaksikannya di balik layar laptop atau komputer dari rumah masing-masing. Sesekali terdengar keriuhan kru operator kamera dan teknisi yang saling berkoordinasi menata live streaming.

Prof Dr Yos Utama SH MH membeberkan kalau Undip memberi bantuan kuota sebesar Rp 100 ribu per wisudawan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Prosesi yang hilang adalah memindahkan tali toga dari kiri ke kanan. Khusus wisuda online, universitas nggak lagi meminjamkan seperangkat toga. Karena itu, simbolis menggeser tali topi toga di-skip. Wisudawan yang ikut acara ini hanya diharuskan mengenakan dress code hitam-putih. Ini lebih mirip mau ujian skripsi sih. Tapi kali ini tanpa deg-degan.

Untuk menunjang acara, tiap wisudawan diberi bantuan kuota sebesar Rp 100 ribu. Wisuda kali ini akan dilaksanakan selama 3 hari dan terdiri atas 7 tahap. O ya, acara ini sifatnya nggak wajib. Ikut boleh, nggak juga nggak ada sanksinya.

“Ini pertama kalinya sejak berdiri (Undip) tahun 1956. Semua esensi pelaksanaan wisuda masih sama, hanya prosesi yang mengharuskan bersentuhan langsung ditiadakan,” ucap Yos Utama usai acara pada Selasa (16/5/2020).

Teknisi sedang konsentrasi mengatur streaming. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Dalam kesempatan ini, rektor Undip juga titip pesan agar alumni nggak lupa pada almamaternya. Dia juga berharap lulusan Undip mampu menghadapi gejolak dunia.

“Pendek kata semua harus dibuat seluwes mungkin untuk mengatasi gejolak,” katanya.

Meski acara jauh dari kesan meriah dan tanpa selebrasi, saya yakin para wisudawan tetap merasa bangga bisa menjadi bagian dari sejarah baru. Seenggaknya, mereka bangga dan lega karena sudah lulus! Satu lagi pertanyaan "kapan" bisa dijawab secara ikhlas dunia dan akhirat. Bisa banget untuk bahan cerita ke anak-cucu nanti. He (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: