BerandaTradisinesia
Senin, 26 Jan 2020 10:20

Menghormati Jasa-Jasa Leluhur dan Pahlawan dari Kelenteng Tek Hay Bio

Kwik Lak Kwaa, dewa utama di Kelenteng Tek Hay Bio Semarang. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Tradisi menghormati jasa-jasa para leluhur dan pahlawan menjadi bagian keseharian umat Tridharma. Hal ini salah satunya tercermin dari Kelenteng Tek Hay Bio di Pecinan Semarang.

Inibaru.id – Pelajaran yang sangat berharga saya dapatkan ketika mendatangi Kelenteng Tek Hay Bio. Disini saya belajar terkait arti penting menghormati leluhur. Umat Tionghoa diajarkan untuk jangan sampai melupakan asal-usul. Mereka diajarkan untuk mengingat orang-orang yang berjasa karena di situ ada nilai-nilai bakti.

Ibadah dan bentuk penghormatan umat Tridharma. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Bukti bakti tersebut mewujud dengan berdirinya Kelenteng Tek Hay Bio hingga sekarang. Kelenteng Tek Hay Bio memiliki nama lain Kelenteng Sinar Samudra. Dalam sejarahnya kelenteng ini dibangun untuk menghormati sosok Tionghoa lokal bernama Kwik Lak Kwaa yang\nberperang melawan penjajahan Belanda.

Kelenteng ini adalah kelenteng pahlawan kita yang pernah berjuang melawan Belanda. Kisah ceritanya waktu zaman masih Belanda, kita pahlawan Tionghoa juga berjuang melawan penjajah. Mengusir penjajah dari tanah air. Dia akhirnya dikenang jasa-jasanya di sini untuk dihormati oleh anak-anak cucunya, kata Hong, umat Tridharma di kelenteng tersebut.

Hong menambahkan jika nggak ada pahlawan, hidup nggak akan sedamai ini. Sehingga orang Tionghoa khususnya umat Tridharma nggak lupa untuk\nmenghormati dan memuja Dewa-Dewi. Terutama Dewi Kwan Im, Buddha, dan banyak nabi-nabi Taoisme.

Kalau di Indonesia ada Hari Pahlawan yang dilakukan setahun sekali untuk menghormati leluhur, jika orang Tionghoa kami menghormati leluhur setiap hari,” jelas Hong. Dari mata dan gaya ucapannya saya bisa melihat betapa leluhur memiliki ruang yang istimewa.

Rupang Dewa-Dewi. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Hal yang sama diungkapkan pula oleh umat Tridharma Kelenteng Tek Hay Bio yang lain bernama Ardian Cangianto. Bentuk penghormatan semisal ditunjukkan dengan "pai". Pai pertama untuk menghormati langit dan bumi, pai kedua menghormati leluhur, pai ketiga menghormati para guru.

Kita kan hidup di antara langit dan bumi, kita juga\nmenghormati lelulur. Kita pinter kan karena ada guru, kita bisa makan. Makan saja diajarin, maka kita menghormati. Guru itu bukan guru formil, guru itu siapa saja. Mungkin orang yang ngasi tahu kamu harus berbuat apa itu juga guru. Kita berterima kasih, ujarnya.

Hewan mitologi kelenteng yang melambangkan makna penghormatan tertentu. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Ardian melanjutkan, bahwa segala hal sebenarnya memiliki bibit-bibit Tuhan. Ketika seseorang menghormati alam, orang tua, dan orang lain, artinya sama dengan menghormati Tuhan.

Selama memiliki kebaikan untuk umat manusia atau bagi alam semesta, dari situ kita bisa memahami hakikat ketuhanan. Kalau kita bisa menghormati yang lain-lain, kita bisa menghormati Tuhan kan. Banyak orang bisa menghormati Tuhan, tapi nggak bisa menghormati orang lain kan, pungkasnya tajam.

Wah, ajaran-ajarannya sangat mendalam sekali ya, Millens. (Isma Swastiningrum/E05).

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: