BerandaTradisinesia
Rabu, 13 Nov 2018 12:21

Baayun Mulud, Tradisi Memperingati Maulid Nabi di Banjarmasin

Tradisi Baayun Mulud. (Banjarmasin Post/Rahmadhani)

Tradisi di Indonesia memang unik dan beragam. Dalam menyambut Maulid Nabi pun ada tradisinya. Salah satunya adalah Baayun Mulud yang ada di Kota Banjarmasin.

Inibaru.id - Memasuki bulan ketiga dalam penanggalan hijriah, masyarakat di pelbagai daerah punya tradisi untuk merayakan maulid nabi. Perayaan ini dilakukan para pemeluk agama Islam untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad yang jatuh pada 12 Rabiul Awal. Nah, warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan merayakannya dengan tradisi Baayun Mulud.

Nama tradisi ini terdiri atas dua kata, yaitu baayun dan mulud. Kata baayun berarti melakukan aktivitas ayunan atau buaian. Aktivitas ini biasanya dilakukan seseorang untuk menidurkan anaknya dengan cara diayun-ayunkan pada sebuah kain yang menggantung. Dengan cara ini, seorang anak akan merasa nyaman hingga dia dapat tertidur pulas.

Sementara itu, kata mulud (dari bahasa Arab maulud) merupakan ungkapan masyarakat Arab untuk peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan ini, Tradisi Bayuun Mulud mempunyai arti sebuah kegiatan mengayun anak (bayi) sebagai ungkapan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Warga Kota Banjarmasin rutin melaksanakan tradisi ini secara turun temurun setiap 12 Rabiul Awal di pagi hari. Semula, Baayun Mulud adalah prosesi atau upacara adat peninggalan nenek moyang yang masih beragama Kaharingan dan hanya ada di Kabupaten Tapin, khususnya Desa Banua Halat. Namun, kemudian tradisi ini berkembang dan dilaksanakan di berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

Tongkronganislami.net menulis, tradisi ini dianggap sebagai penanda konversi agama orang-orang Dayak yang mendiami Banua Halat dan sekitarnya. Mereka semula beragama Kaharingan kemudian berpindah memeluk agama Islam. Oleh karena itu, upacara ini mempunyai kaitan yang kuat dengan sejarah masuknya Islam ke daerah tersebut.

"Esensi yang harus diambil adalah kita dapat meneladani katauhidan kelahiran Nabi Muhammad yang istimewa dan dimuliakan Allah SWT. Baayun-nya sendiri bukan merupakan syariat Islam. Tapi dipadukan dengan budaya lokal agar ajaran Islam bisa menyatu dan mengakomodir budaya lokal, sejauh tidak di luar akidah," kata Ketua Badan Pengurus Masjid dan Makam Sultan Suriansyah HM Noor Thalhah seperti ditulis Tribunnews.com, Selasa (13/11/2018).

Dalam perayaan ini, ratusan warga akan berkumpul di dalam masjid dengan beragam jenis dan bentuk model ayunan. Ayunan yang digunakan pun nggak sembarangan, lo. Mereka mendesain sendiri ayunannya dengan berbagai ukiran dan model yang menyimbolkan harapan dan doa. Ada ayunan yang dihias dengan janur di atasnya. Ayunan tersebut bermakna kebersihan dan diharapkan anak yang diayun kelak akan selalu senang dengan kebersihan.


Tradisi Baayun Mulud di Banjarmasin. (Travelingyuk)

Tradisi ini nggak hanya diikuti oleh bayi, orang dewasa bahkan yang berusia lanjut pun turut menyemarakkan tradisi tersebut.

Dalam upacara ini, orang yang diayun akan dibacakan berbagai syair seperti syair berzanji, syair syarafal anam, dan syair diba’i. Saat pembacaan asyraqal, anak diayun-ayunkan secara perlahan dan semua orang yang hadir berdiri menyaksikan.

Kegiatan berdirinya orang-orang yang hadir ketika membaca asyraqal tersebut dikaitkan dengan keinginan supaya anak yang baru datang ke dunia itu disambut seperti layaknya kaum Anshar di Madinah menyambut kedatangan Nabi sewaktu hijrah.

Baayun Mulud biasanya dilaksanakan pada pagi hari pukul 10.00 WIB dan bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal. (IB07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: