BerandaTradisinesia
Jumat, 24 Jan 2019 11:00

Mengenal Grebeg Sudiro, Tradisi Unik Imlek dari Solo

Peserta menampilkan kesenian Barongsai saat kirab budaya Grebeg Sudiro menjelang Tahun Baru Imlek di kawasan Pasar Gedhe, Solo, Jawa Tengah, pada 2016 lalu. (Antara/Maulana Surya)

Grebeg Sudiro telah menjadi tradisi menyambut Imlek di Kota Solo, Jawa Tengah. Melalui tradisi ini, persatuan menjadi hal yang ditekankan bagi masyarakatnya. Ternyata, selain menjadi simbol persatuan, tradisi ini juga mengandung arti lain, lo.

Inibaru.id – Solo menjadi salah satu pusat perkembangan budaya Jawa. Meski kental dengan budaya Jawa, kota ini ramah terhadap budaya lain. Dengan keberadaan penduduk Tionghoa di Solo, beberapa tradisi pun mengalami akulturasi. Salah satu tradisi itu adalah Grebeg Sudiro.

Grebeg Sudiro adalah tradisi mengarak gunungan berisi kue keranjang berkeliling kota. Nantinya, warga boleh berebut mengambil kue itu. Biasanya kirab dimulai dan berakhir di Pasar Gedhe.

Kirab budaya Grebeg Sudiro. (Antara Foto)

Nantinya, gunungan akan melewati Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mayor Kusmanto, pertigaan Lojiwetan, Jalan Kapten Mulyadi, perempatan Ketandan, Jalan RE Martadinata, Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Juanda, perempatan Warung Pelem, dan Jalan Urip Sumoharjo.

Baca juga: Sambut Imlek 2019, Kota-Kota Ini Punya Gawe

Setelah tiba lagi di Pasar Gedhe, warga diperbolehkan berebut kue keranjang. Rebutan ini bukannya nggak memiliki arti, lo. Untuk mendapatkan rezeki atau mencapai keinginannya, manusia sudah seharusnya berjuang. Pesan inilah yang ingin disampaikan melalui Grebeg Sudiro.

Menurut Lurah Sudiroprajan Daliman, Grebeg Sudiro menjadi simbol persatuan dan gotong-royong masyarakat Solo. Selama kirab, warga juga dihibur dengan beragam atraksi seperti barongsai dan tari-tarian. Para pemain barongsai ini terdiri atas warga keturunan Tionghoa dan Jawa, lo. Duh, benar-benar melambangkan persatuan ya.

Tradisi Grebeg Sudiro di Pasar Gedhe. (Antara Foto)

Pengin menyaksikan tradisi ini secara langsung? Datanglah ke Imlek Festival 2019. Festival ini mulai digelar Jumat, 25 Januari hingga Minggu, 5 Februari. Puncak acara rencananya akan digelar Minggu, 27 Januari. Kalau pengin ke sana, siapkan dulu uang saku karena ada banyak makanan yang bisa kamu coba.

Hayo, berangkat kapan, nih, Millens? (IB15/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024