BerandaTradisinesia
Minggu, 24 Agu 2024 12:26

Mengapa Stasiun Kereta di Prambanan Dinamai Stasiun Brambanan?

Stasiun Brambanan di Prambanan, Klaten. (Googleuser/Heri Klender)

Lokasinya ada di Prambanan, Klaten. Tapi nama stasiunnya malah Stasiun Brambanan dan terus dipertahankan sampai sekarang. Kenapa, ya?

Inibaru.id – Kalau kamu sering memakai KRL relasi Yogyakarta-Solo, pasti bakal ngeh dengan keunikan stasiun yang ada di Prambanan, Klaten, ini. Bukannya diberi nama Stasiun Prambanan sebagaimana nama wilayah tempat stasiun ini berada, namanya malah Stasiun Brambanan. Apa ya alasan dari penamaan ini?

Lokasi stasiun ini ada di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan. Jaraknya dari Alun-alun Klaten sekitar 13,6 kilometer ke arah barat daya, nggak jauh dari perbatasan Klaten-DIY.

Karena namanya yang nggak sesuai dengan wilayah tempat stasiun ini berada, mari kita simak sejarah dari Stasiun Brambanan! Yang pasti, stasiun ini sudah eksis sejak zaman penjajahan Belanda karena buka pada 10 Juni 1872. Kalau menurut catatan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api Hindia Belanda yang sudah eksis sejak 27 Agustus 1863, nama stasiun ini memang sudah ditulis Brambanan sejak dulu dan nggak berubah hingga sekarang.

Kalau menurut dugaan Manager PT KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro, ada kemungkinan hal ini berhubungan dengan pelafalan nama-nama khas Indonesia yang bikin bingung orang Belanda pada zaman dahulu. Makanya, alih-alih ditulis Prambanan, mereka justru menamai stasiun ini dengan Brambanan.

“Kasusnya mirip dengan kebingungan orang Belanda saat menyebut Jogja, Djogja, Djokja, atau Djokdjo,” cerita Krisbiyantoro sebagaimana dilansir dari Kompas, Sabtu (24/8/2024).

Di sisi lain, sejarawan Harto Juwono dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menyebut dalam buku The History of Java karya Thomas Stamfor Raffles yang terbit pada 1818, nama Brambanan sudah dipakai bangsa penjajah untuk menyebut wilayah tersebut.

Nama Stasiun Brambanan sudah eksis sejak zaman Belanda. (Lombokceplus9.Wordpress)

Terkait dengan asal muasal nama Brambanan, ada dugaan nama ini berasal dari Brambana, tempat berkumpul kaum Brahmana untuk beribadah sesuai dengan ajaran agama Hindu.

“Sayangnya, nggak jelas sejak kapan Brambana berubah jadi Brambanan,” terang Harto Juwono.

Terkait dengan perubahan Brambanan menjadi Prambanan, Harto menyebut hal ini terjadi setelah terbitnya Babad Prambanan yang disaji pada 4 Maret 1927. Kala itu banyak kata-kata yang memakai Bahasa Jawa Baru. Bahkan, nama Prambanan yang dipakai jadi nama kecamatan di Klaten dan kapanewon (setara dengan kecamatan) di Sleman, DIY juga baru diberlakukan pada 1940-an.

“Prambanan Yogyakarta dan Prambanan Klaten baru eksis pada 1940-an untuk keperluan pembagian administratif,” lanjutnya.

Sayangnya, meski memakai nama stasiun dari zaman Belanda, bangunan Stasiun Brambanan sudah berganti dengan yang baru setelah bangunan lamanya hancur akibat gempa bumi Yogyakarta pada 2006.

Tapi, apapun itu, setidaknya kini kita jadi tahu alasan nama stasiunnya tetap dipertahankan sebagai Stasiun Brambanan adalah karena nama ini bersejarah, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024