BerandaTradisinesia
Minggu, 17 Mar 2018 19:40

Mendak Tirta, Tradisi Umat Hindu Boyolali Jelang Nyepi

Tradisi Mendak Tirta di Boyolali. (Antarafoto.com)

Ritual Mendak Tirta dilakukan untuk mengambil air kehidupan yang akan digunakan pada Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan. Seperti apa prosesnya?

Inibaru.id – Menjelang Nyepi, umat Hindu melakukan tradisi Mendak Tirta. Tradisi ini berupa mengambil air suci atau air kehidupan yang akan digunakan dalam upacara Tawur Kesanga di Candi Prambanan. Ada tujuh sumber mata air yang digunakan dalam Tawur Kesanga, lo. Salah satunya terletak di Boyolali, Jawa Tengah.

Mengutip Tribunnews.com, Selasa (13/3/2018), ritual ini diawali dengan doa dan tetabuhan alat musik tradisional seperti gendang dan gamelan. Ratusan umat Hindu berkumpul di Pura Bana Suci Saraswati di Desa Ngaru-Aru, Pengging, Banyudono, Boyolali untuk bersiap melakukan kirab.

Baca juga:
Ritus-Ritus sebelum Hari Nyepi
Sucikan Diri dan Alam melalui Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan

Mereka menyiapkan sejumlah sesaji dan gunungan hasil bumi sebagai wujud rasa syukur atas berlimpahnya kesejahteraan dan kedamaian yang mereka terima. Sesaji dan dua gunungan yang disebut Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon itu dibawa menuju umbul Ngabean di Desa Pengging yang berjarak lebih kurang dua kilometer.

Setelah sampai di Siraman Dalem Pengging, umat Hindu pun menggelar doa bersama sebelum melakukan Mendak Tirta. Aroma khas kemenyan menguar seiringan dengan lantunan doa para pemeluk agama Hindu. Mengutip Kompas.com (25/3/2017), setelah berdoa, terdapat dua orang yang menyelam untuk mengambil air yang akan digunakan sebagai sarana penyucian diri dengan alam semesta.

Nah, air itu kemudian disimpan dalam suatu wadah. Air itu bakal didiamkan semalam terlebih dahulu. Kemudian, air bakal disatukan bersama tirta amerta atau air kehidupan dari daerah lainnya pada pelaksanaan Tawur Kesanga Agung di Candi Prambanan.

Baca juga:
Dakon, Permainan Tradisional yang Hampir Punah
Keseruan Main Gobak Sodor

Pada pelaksanaan tradisi ini, lebih dari 2.000 umat Hindu tumpah ruah bersama dalam satu lokasi. Dengan penuh kekhusyukan, mereka siap menyambut pelaksanaan Hari Raya Nyepi.

Setiap hari raya pasti memiliki ritualnya masing-masing ya, Millens. Nah, tugas kita adalah menghormatinya. Selamt Hari Raya Nyepi. (AYU/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024