BerandaTradisinesia
Jumat, 12 Sep 2024 11:21

Kontroversi Pemasangan Chattra Candi Borobudur

Puncak Candi Borobudur tanpa Chattra. (Radarjogja/Naila Nihayah)

Menurut pakar, jika pemasangan Chattra Candi Borobudur terus dipaksakan, dikhawatirkan bisa merusak bangunan candi dan mempengaruhi status Warisan Budaya UNESCO.

Inibaru.id – Nggak sampai sepekan lagi, tepatnya pada Rabu (18/9/2024) nanti, pemasangan Chattra Candi Borobudur akan dilakukan. Meski pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengaku pemasangan ini sudah sesuai dengan kajian yang tepat, rencana ini mendapatkan penolakan keras dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI).

Nggak tanggung-tanggung, IAAI bahkan menuding kajian BRIN nggak memenuhi standar akademis sekaligus melanggar UU nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya. Mereka pun meminta proses pemasangan Chattra ini ditimbang ulang demi mencegah hilangnya autentisitas candi yang berstatus warisan budaya UNESCO tersebut.

“IAAI menolak rencana pemasangan Chattra di Candi Borobudur karena kajian yang dilakukan BRIN yang dijadikan dasar pemasangan menurut IAAI nggak memenuhi aspek akademis dan prosedur,” kata Ketua IAAI Marsis Sutopo dalam keterangan resmi yang diungkap pada Selasa (10/9).

Nggak hanya IAAI yang memprotes hal ini, pakar warisan budaya Daud Tanudirjo juga memberikan kritikan yang serupa. Dia menilai Kajian Dampak Cagar Budaya nggak memenuhi standar.

“Kalau menurut saya, proses dan kualitas Kajian Dampak Cagar Budaya yang sangat penting justru nggak sesuai dengan standar yang ada. Sebagai contoh, karena Candi Borobudur masuk dalam Warisan Budaya UNESCO, seharusnya juga rencana ini dikonsultasikan dulu ke organisasi PBB tersebut. Kalau semua OK, baru keluar izin pemasangannya,” kritiknya.

Foto Candi Borobudur lawas dengan Chattra masih terpasang di puncak. (X/tsetiady)

Kritik Daud nggak asal cuap karena dia khawatir jika Chattra dipasang dengan serampangan tanpa persetujuan UNESCO, bisa saja status warisan budaya dunia terancam. Kalau sudah begitu, tentu bisa berimbas buruk bagi daya tarik wisata candi tersebut.

Oleh karena itulah IAAI langsung bertindak dengan cara mengirimkan surat resmi ke Mendikbudristek, Menko Maritim dan Investasi, Menko PMK, dan Menteri Agama terkait dengan alasan kritik mereka atas rencana pemasangan Chattra Candi Borobudur agar nggak dilakukan dengan serampangan.

Di sisi lain, Koordinator Museum dan Cagar Budaya (MCB) Unit Borobudur Wiwit Kasiyati menyebut pihaknya sudah mengetahui bahwa Kemendikbudristek sudah mengeluarkan izin kajian teknis dan penyusunan Detail Engineering Designi (DED) pemasangan Chattra Candi Borobudur. Tapi, ada beberapa hal lain yang perlu dilakukan sebelum pemasangannya bisa dilakukan.

“Perlu Heritage Impact Assesment atau penilaian dampak warisan. Itu harus disampaikan kepada UNESCO sebelum Chattra benar-benar dipasang,” ungkap Wiwit, Rabu (11/9).

Yang pasti, dari kajian teknis dan penyusunan DED, disebutkan bahwa struktur stupa induk lemah dan berbahaya jika tetap dipasangi Chattra dengan berat total 1,4 ton.

Yap, yang namanya warisan budaya UNESCO memang nggak bisa asal diubah, ya, Millens. Apalagi, Candi Borobudur termasuk dalam candi paling berharga di Indonesia. Semoga saja rencana pemasangan Chattra Candi Borobudur ini bisa dikaji ulang agar nggak sampai menyebabkan kerusakan. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024