BerandaTradisinesia
Rabu, 24 Sep 2019 14:25

Kisah Batik Pekalongan, Lebih Warna-warni dengan 8 Kali Pewarnaan

Salah satu motif batik Pekalongan. (Pinterest)

Dengan pewaraan yang lebih beragam dibanding batik Solo dan Yogyakarta, motif batik Pekalongan cukup menggambarkan masyarakat setempat yang beragam dan nggak terlalu berpatok pada pakem.

Inibaru.id – Bukan Solo atau Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Batik, tapi Pekalongan. Konon, ini karena ragam batik di kota yang berada di Pesisir Utara itu lebih beragam sehingga menjadi rujukan para pemburu batik kekinian.

Mungkin itu hanyalah klaim sepihak, tapi yang pasti Pekalongan memang nggak lepas dari keberadaan batik. Di sana, kamu bisa mencari batik dengan pelbagai harga dan motif. Nggak seperti batik klasik yang biasa diproduksi di Solo dan Yogyakarta, warna batik Pekalongan juga dianggap lebih ngejreng.

Yap, meski memiliki motif yang nggak jauh berbeda dengan batik di Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan memang dianggap memiliki keunggulan pada penggunaan warna. Di Pekalongan, sehelai kain batik bisa dicelup hingga delapan warna.

Pewarnaan yang beragam ini konon dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat pesisir yang lebih dinamis dan jauh dari keraton yang terkenal menjunjung tinggi pakem, termasuk dalam hal membatik.

Di Pekalongan, batik memang hampir nggak pernah dibatasi kasta dan tampak menyatu dengan kehidupan masyarakat setempat. Mungkin ini karena sentra produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah penduduk.

Yap, kalau kamu pengin mencari motif batik dengan warna yang lebih beragam, mungkin kamu perlu pergi ke Pekalongan. Eits, bukan berarti batik di luar kota yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Batang itu nggak bagus, lo! Ini cuma tentang selera, kok! Ha-ha. (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: