BerandaTradisinesia
Senin, 14 Jun 2020 09:00

Erwin Rizki: Cuma Pengin Hidup dengan Karinding

Erwin Rizki atau Iwenk, pegiat karinding asal Semarang. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Jika saya memiliki banyak waktu, dari sekian banyak cita-cita yang ingin saya wujudkan adalah menulis tentang kawan-kawan saya. Hidup mereka begitu menarik di mata saya atas jalan yang dipilihnya sendiri dengan segala kesukaran dan keriangan hidup. Satu dari kawan-kawan saya itu bernama Erwin Rizki, pembuat karinding asal Semarang.

Inibaru.id – Bertemu dengan kawan lama adalah kebahagiaan bagi saya pribadi. Siang itu selesai salat Jumat (5/6) saya bertemu dengan Erwin Rizki atau yang sejak masa sekolah hingga sekarang dipanggil Iwenk. Mengenakan kaos warna hitam, kemeja flanel abu-abu, celana jins, dengan tas hand made dari celana bekas, Iwenk datang bersama motor khasnya bertahun lama yang diberi nama Buroq.

Pemuda kelahiran Semarang, 1 Oktober 1993 itu kali pertama saya kenal justru bukan di kota dia dilahirkan. Namun di Yogyakarta, saat kami pernah sama-sama satu universitas namun beda jurusan. Saya di jurusan Fisika sedangkan Iwenk di Sejarah Kebudayaan Islam. Saya baru tahu dia dari dan tinggal di Semarang saat menjalin kontak beberapa minggu yang lalu.

Saya lupa kapan kami bertemu kali pertama, semasa kuliah dulu dia kerap saya lihat nongkrong bersama geng mahasiswa-mahasiswa Sunda dan Pantura yang anggotanya sebagian konco plek (cum suis/CS) saya. Kadang saya menemukan pula dia pentas di acara-acara kesenian kampus memainkan alat musik bernama karinding bersama geng-nya yang bernama Komunitas Rimbun.

Iwenk melestarikan harpa rahang bambu. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Karinding (jaw harp) merupakan alat musik tradisional khas Sunda yang terbuat dari bambu, dimainkan di depan bibir dengan cara ditowel/dipukul/ditarik menggunakan jari, dan menghasilkan suara khas seperti kodok doeng-doeng-doeng setelah hujan.

Iwenk mengenal karinding dari temannya Lukim anak Bandung pada 2014 lalu. Ternyata, Iwenk antusias dengan alat musik itu dan mempelajarinya secara otodidak. Saat belajar memainkannya, sudah ada tujuh karinding pemberian Lukim yang patah. Proses belajar itulah yang menimbulkan kecintaanya akan karinding, alat musik yang mungkin dia cintai melebihi dirinya sendiri.

“Aku nggak punya jawaban kenapa suka karinding. Cuma pengin hidup sama karinding, kenapa seperti itu nggak tahu,” kata dia saat perbincangan kami di Goa Maria Sartika, dari nada suaranya terlihat betapa dalam dia mencintai karinding.

Sebab nggak pengin bergantung pada pemberian Lukim, setelah pemberian kedelapan akhirnya Iwenk memutuskan untuk memproduksi karinding sendiri. Proses pembuatan karinding ini dilakoninya dengan tekun, dia sempat meninggalkan kuliah dua semester untuk fokus belajar membuat karinding.

Tanpa bantuan siapapun Iwenk menempuh jalan sunyi dengan sistem trial-error sampai membuat kulit jarinya terkelupas karena tajamnya terkena cutter untuk menyisik, memotong, dan mengukir bambu. Dia pernah infeksi dan demam tiga minggu pula dalam proses belajar pembuatannya.

Berbagai macam model karinding yang dibuat dan dimiliki Iwenk. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Hasil belajarnya pun membuahkan hasil. Kini secara otomatis segala peralatan yang dipegang untuk membuat karinding telah terdisiplinkan proses-prosesnya, tanpa dia takut terluka. Menurutnya ini nggak lepas dari semangat nenek moyang yang membuatnya bisa belajar dengan cepat.

Spirit lelulur ada di sini (karinding) semua. Kenapa aku bisa sekuat ini buat karinding, doa dari leluhur sampai ke aku. Tanpa bantuan-bantuan energi itu pasti aku udah patah. Ada leluhur di (karinding) ini, Is. Serius,” tegasnya nggak bercanda.

Iwenk bagi saya sendiri adalah anomali. Bagaimana orang Jawa bisa segandrung itu dengan budaya suku Sunda yang notabene nggak menjadi latar belakang dia? Salah satu pentas besar yang paling dia kenang yaitu Jabar Fest, ketika dia jadi satu-satunya orang Jawa dalam suatu kelompok pertunjukan yang mayoritas diisi oleh orang Sunda.

Di ujung pertemuan kami, saya bertanya akan cita-citanya ke depan. Dia pengin memperkenalkan karinding hingga ke luar negeri, meneliti karinding hingga lintas negara sebab pengetahuan karinding di Indonesia masih terbatas, dan dengan berkelakar dia pengin beristri orang luar negeri, ha-ha. Langkah terdekatnya adalah membuat passport!

Doakan cita-cita Iwenk terwujud ya, Millens! (Isma Swastiningrum/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024