BerandaTradisinesia
Minggu, 1 Mar 2025 11:12

Dari Mana Asal Nama Stasiun Lempuyangan Yogyakarta?

Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. (Google Street View)

Sekilas, nama Stasiun Lempuyangan mirip dengan Pura Penataran Agung Lempuyang yang ada di Karangasem, Bali. Apakah kedua lokasi ini memang terkait?

Inibaru.id – Ada dua stasiun kereta api utama yang bisa kamu temukan di Kota Yogyakarta, yaitu Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan. Keduanya vital bagi masyarakat Kota Gudeg yang rutin melakukan perjalanan berkereta ke luar kota.

Stasiun Tugu lebih populer di seluruh Indonesia karena kerap melayani perjalanan kereta jarak jauh. Bentuk bangunannya yang klasik membuatnya kerap jadi spot foto para pendatang yang berkunjung ke Yogyakarta melalui jalur kereta.

Nah, sekitar 1,3 kilometer ke arah timur dari Stasiun Tugu, kamu bisa menemukan Stasiun Lempuyangan yang berukuran lebih kecil. Meski begitu, stasiun ini berstatus yang tertua di DI Yogyakarta karena sudah beroperasi sejak 10 Juni 1872.

Lempuyangan; mendengar namanya, pernahkah kamu kepikiran, dari mana asal nama tersebut dan kenapa menjadi nama stasiun tersebut?

Seperti Nama Pura di Bali

Saya sebetulnya nggak terlalu peduli dengan asal usul penamaan Stasiun Lempuyangan hingga suatu hari seorang teman mengatakan, namanya mirip Pura Penataran Agung Lempuyang yang ada di Karangasem, Bali.

“Pas awal kuliah di sini, saya kepikiran, kok namanya (Stasiun Lempuyangan) mirip Pura Lempuyang? Teman saya yang asli Jogja hanya bilang, ya karena stasiun ini ada di Kampung Lempuyangan. Masuk akal, tapi saya kurang puas,” ungkap Azis Setyono, pemuda asal Semarang yang saat ini berstatus mahasiswa UNY, belum lama ini.

Tanaman lempuyang dulu banyak ditemukan di Kampung Lempuyangan yang jadi lokasi Stasiun Lempuyangan. (Genpi/Freepik)

Sedikit informasi, Pura Penataran Agung Lempuyang merupakan salah satu destinasi wisata terkenal di Pulau Dewata. Pura yang acap difoto dari pantulan air kolamnya ini menjadi salah satu tempat wisata yang hampir nggak pernah luput dari daftar kunjungan wisatawan lokal maupun asing saat ada di Bali.

Sementara itu, Stasiun Lempuyangan, sebagaimana kata teman Azis, memang berada di Kampung Lempuyangan, tepatnya di wilayah Kalurahan Bausasran, Kapanewon Danurejan. Ihwal penamaannya, konon kampung itu banyak ditumbuhi lempuyang, tumbuhan berjenis akar rimpang yang dikenal karena menjadi bahan jamu.

Berdirinya Stasiun Lempuyangan

Banyaknya tanaman obat lempuyang membuat masyarakat setempat menyebut permukiman di sana sebagai Kampung Lempuyangan. Lalu, pada masa kolonialisme Belanda, berdirilah stasiun kereta di kampung tersebut, yang semula diberi nama Station Djocja Samarang-Vorstenlanden (Djocja S/V).

Namun, warga setempat memilih menyebutnya sebagai Stasiun Lempuyangan. Pada 1891, iklan yang dikeluarkan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan pengelola perkeretaapian di Hindia Belanda akhirnya memilih untuk mengikuti penduduk lokal

Nama Stasion Lempoejangan dipilih untuk memudahkan orang-orang membedakan antara Station Djocja S/V dengan Station Djocja Toegoe (Stasiun Tugu) yang berdiri di depan Hotel Toegoe.

Seiring waktu, pamior Stasiun Lempuyangan yang dibangun lebih dulu justru kala dibanding Stasiun Tugu. Namun, stasiun ini lebih melekat di hati para komuter dari sekitar Yogyakarta dan Surakarta karena melayani perjalanan kereta Commuter Line Yogyakarta dan Joglosemarkarto.

Menarik juga ya ihwal mula penamaan Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Kamu udah pernah naik atau turun kereta dari stasiun tersebut nggak, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: