BerandaTradisinesia
Jumat, 19 Sep 2019 18:10

Sucikan Tempat Hajatan dengan Bleketepe, Panjatkan Harapan Pakai Tuwuhan

bleketepe dan tuwuhan. (Instagram/mudhotarub)

Nggak sedikit yang menganggap orang Jawa itu ribet, termasuk dalam pernikahannya. Namun, di balik kerempongan tersebut, ada makna yang terkandung di sana, salah satunya adalah pada pemasangan bleketepe dan tuwuhan yang biasanya ada di depan pintu masuk venue pernikahan.

Inibaru.id - Alkisah, menjelang pernikahan Dewi Nawangsih dengan Raden Bondan Kejawan, Ki Ageng Tarub, sang ayah, membuat anyaman dari daun pohon kelapa atau disebut Bleketepe. Anyaman itu merupakan peneduh para tamu yang diundang dalam pernikahan anaknya tersebut.

Konon, pemasangan bleketepe pada pernikahan adat Jawa dipengaruhi oleh kisah leluhur Dinasti Mataram yang dulu dikenal sebagai Jaka Tarub tersebut. Bleketepe biasa diletakkan di sekitar tempat hajatan atau di depan gerbang masuk tempat hajatan, yang sering disebut tarub.

Pemasangan bleketepe oleh orang tua mempelai. (Budayajawa)

Anyaman bleketepe biasanya terbuat dari daun segar dari pohon kelapa. Ukurannya sekitar 50 x 200 sentimeter. Bleketepe biasa dipasang oleh orang tua pengantin saat pemasangan tarub atau tenda untuk pesta pernikahan.

Baca Juga:
Warna-warni Filosofi Peranti Pernikahan Adat Jawa
Pernikahan Adat Jawa, Ngunduh Mantu: Menyambut Kedatangan Menantu Perempuan di Keluarga Laki-Laki

Dipasang memutari venue acara, bleketepe menjadi semacam simbol penyucian area hajatan laiknya "Bale Katapi" di kayangan. Sejumlah sumber menyebutkan, nama bleketepe diambil dari bale katapi, yang berarti tempat (bale) kotoran dipisahkan lalu dibuang (katapi).

Kenapa bleketepe dipasang orang tua mempelai? Ini semacam ajakan orang tua kepada mempelai pengantin agar menyucikan diri.

Bleketepe, lalu Tuwuhan

Dalam adat Jawa, pemasangan bleketepe biasanya juga diiringi dengan acara pemasangan Tuwuhan, yang juga diletakkan di tarub. Tuwuhan dipasang dengan harapan si pengantin lekas mendapatkan keturunan. Seperti bleketepe, tuwuhan juga diletakkan orang tua pengantin.

Baca Juga:
Lebih dari Sekadar Hiasan, Inilah Makna Ronce Melati pada Pernikahan Adat Jawa
Filosofi Pernikahan Jawa: Belajar Kompak dan Hidup Tolong-Menolong Dalam Dulangan

Tuwuhan juga menjadi harapan orang tua terhadap anaknya yang menikah. Salah satu bagian penting pada tuwuhan adalah pohon pisang raja yang buahnya sudah masak. Ini melambangkan kemakmuran dan kemuliaan layaknya para raja.

Isi dari tuwuhan. (Gudeg)

Selain pisang, ada juga tebu wulung. Tebu yang dipasang lengkap dengan daunnya itu menjadi harapan agar kedua mempelai memiliki jiwa yang bijaksana.

Terus, yang nggak kalah penting adalah cengkir gading. Ini merupakan simbol kandungan. Lalu, ada daun randu yang melambangkan sandang dan pangan. Kian banyak daun randu, harapannya kedua mempelai dapat tercukupi kebutuhan sandang dan pangannya.

Baca Juga:
Tebu dan Gula yang Sarat Makna pada Pernikahan Adat Jawa
Perlambang Regenerasi dan Kesetiaan Dalam Tradisi Injak Telur Pernikahan Jawa

Terakhir, yang nggak kalah penting, adalah dedaunan sebagai perlambang rintangan yang diharapkan mampu dilewati kedua mempelai.

Hm, meski tampak sederhana, Bleketepe dan Tuwuhan rupanya menyimpan harapan yang dalam, ya, Millens! Hayo, bulan ini sudah kondangan berapa kali? Ha-ha. (MG27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024

Benarkah Pasien BPJS Hanya Bisa Dirawat Inap Maksimal 3 Hari?

10 Des 2024

Jepara Tetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi

10 Des 2024

Banyak Bencana di Akhir Tahun, Pakar: Musim Hujan Kali Ini Nggak Normal

10 Des 2024

2024, Vasco da Gama Akhirnya Mencapai Maluku!

11 Des 2024

Kisruh Perebutan Kursi Ketua PMI, Bagaimana Kronologinya?

11 Des 2024

Janji kepada Anjing Mengilhami Pembuatan Film 'The Biggest Little Farm'

11 Des 2024

Geliat Genting Tanah Liat dalam Pusaran Bisnis Atap yang Semakin Berat

11 Des 2024