BerandaTradisinesia
Sabtu, 30 Agu 2019 11:28

Bentikan, <em>Mabar</em> Generasi Awal Milenial yang Nggak Kalah Mengasyikkan

Ilustrasi permainan bentikan. (Dictio)

Keseruan mabar gim-gim daring mungkin sedang digandrungi oleh berbagai kalangan saat ini. Namun, sekitar satu atau dua dekade lalu, mabar dolanan tradisional yang dilakukan generasi awal milenial juga nggak kalah seru dan mengasyikkan, salah satunya main bentikan. Seberapa seru?

Inibaru.id Mabar, istilah yang ngetren di kalangan gamers untuk ngegim bareng, mungkin kini menjadi satu hal yang lazim kamu temukan di ruang publik, khususnya yang menyediakan wi-fi gratis. Mereka bermain bersama, tapi berinteraksi di layar kaca.

Keadaan ini berbeda satu atau dua dekade silam. Anak-anak hingga remaja bermain bersama dan saling berinteraksi di dunia nyata dengan dolanan tradisional. Ini tentu jauh lebih seru ketimbang bermain gawai, kendati sama-sama berinteraksi.

Generasi milenial barangkali bakal sepakat menyatakan bahwa dolanan tradisional jauh lebih seru. Di Semarang, Jawa Tengah, misalnya, anak-anak hingga remaja kala itu mengenal bentikan. Mereka biasa mabar di tanah lapang pada sore hari hingga menjelang malam.

Sekelompok anak sedang bermain benthikan. (permainantradisionalindonesia.blogspot.com)

Bentikan adalah permainan luar ruangan yang dilakukan berkelompok. Permainan yang juga disebut gatrik atau tak kadal itu dimainkan dua kubu, yang bisa dimainkan 3-4 orang per kelompok.

Untuk bermain bentikan, kamu membutuhkan lahan yang luas seperti lapangan. Gawai yang digunakan adalah dua batang kayu pendek dan satu yang panjang, bisa menggunakan bekas gagang sapu atau ranting pohon dengan diameter yang bisa digenggam tangan. Mudah, bukan?

Cara Bermain Bentikan

Bermain bentikan nggak sulit kok, Millens. Namun, untuk memainkannya, kamu butuh strategi, konsentrasi, dan kerja sama kelompok.

Permainan bentikan akan diawali dengan suit. Kelompok yang menang akan mendapat giliran untuk bermain, sementara yang kalah bertugas menjaga. Jika sudah, saatnya bermain!

Untuk mengawali permainan, satu kayu pendek diletakkan di antara celah dua batu bata, sedangkan kayu pendek lainnya diletakkan ngetril untuk dipukul. Nah, kayu panjang berfungsi untuk memukul ujung atas kayu pendek agar terpelanting.

Kelompok lawan yang berjaga harus sigap menangkap kayu pendek tersebut dan melemparkannya ke kayu pendek di atas batu bata. Dia berhak untuk melempar kayu tepat dari tempatnya berada.

Kalau lemparan mengenai sasaran, kelompok lawan akan gantian bermain. Namun, jika gagal, tim yang sedang bermainlah yang akan mendapatkan poin.

Ilustrasi posisi bersiap melempar kayu. (Mintobasuki.wordpress)

Kalau kelompok lawan nggak berhasil menangkap kayu pendek, mereka tetap berkesempatan untuk melempar kayu tersebut dari tempat kayu itu jatuh ke arah batu bata, meski tentu saja bakal lebih sulit lantaran jatuhnya kayu dipastikan lebih jauh ketimbang kalau ditangkap.

Oya, selain di Semarang, bentikan juga dimainkan di sejumlah wilayah di Jawa, dengan nama dan aturan yang berbeda. Namun, aturannya sama: bersenang-senang bersama! Ha-ha.

Yap, dalam bermain bentikan, memang nggak ada kompetisi. Tujuan permainan itu hanyalah mengisi waktu senggang, bukan menang atau kalah. Hal terpenting dalam permainan itu adalah interaksi sosial. Hm, tertarik mabar bentikan? (IB10/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: