BerandaTradisinesia
Minggu, 6 Okt 2018 13:55

Mengingat dan Mendoakan Leluhur Melalui Tradisi Ceng Beng

Warga Tionghoa melaksanakan tradisi Ceng Beng atau Qing Ming. (photo.sindonews.com)

Tradisi Ceng Beng ini berasal dari bahasa Hokkian yang berarti bersih-bersih makam. Tradisi ini dilakukan dengan datang ke makam leluhur untuk membersihkan makam sekaligus mendoakan leluhur agar tenang di alam selanjutnya.

Inibaru.id – Tradisi Ceng Beng diadakan untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia. Kamu bisa menjumpai tradisi ini di pemakaman Tionghoa di daerah Jawa Timur seperti Blitar, Tulungagung, Nganjuk, Kediri, dan Pare.

Pada tradisi Ceng Beng, warga bakal menggantung maupun meletakkan lembaran kertas di atas kuburan. (palembang.tribunnews.com)

Anggapan tentang bakti yang nggak boleh putus diyakini oleh masyarakat Tionghoa. Nah, bakti kepada para leluhur menjadi spirit yang terasa pada momen menjelang peringatan Ceng Beng atau Qing Ming Jie.

Dilansir timurjawa.com, (4/4/2017), biasanya, prosesi ziarah ke makam leluhur berpuncak pada tanggal 5 April. Namun, ziarah makan boleh dilakukan sejak 2 pekan sebelumnya tetapi nggak diperbolehkan setelahnya.

“Ziarah boleh dilakukan sebelum 5 April. Tapi, nggak boleh dilakukan setelahnya,” tutur Ketua harian Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Jawa Timur (PSMTI), Handjojo Limono.

Millens, tradisi ini sudah berlangsung sejak dulu dan dilakukan secara turun-temurun. Menurut Handjojo, tradisi Ceng Beng dimulai pada masa pemerintahan Kaisar Zhu Yuan Zhang yang hidup pada 1271-1368. Dia meninggalkan orangtuanya untuk pergi berperang. Namun, sewaktu dia kembali, orangtuanya sudah meninggal dan nggak diketahui makamnya.

Meski bertempat tinggal di lain daerah, di saar tradisi Ceng Beng para keluarga menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam leluhur. (pinal-news.com)

Jadi, Sang Kaisar memerintahkan kepada rakyatnya supaya membersihkan makam dan menaruh kertas kuning di atasnya. Dari sana, dia bisa melihat beberapa makam yang nggak dikunjungi. Kemudian dia beranggapan kalau makam tersebut adalah makam orangtuanya.

Setelah menyesuaikan hari libur, makam ramai dikunjungi pada akhir pekan. Jumlah dan ragam seserahan yang dibawa oleh keluarga nggak dibatasi.

Seserahan yang dibawa digunakan sebagai persembahan kepada leluhur atau sanak keluarga yang sudah meninggal. Selain itu, saat tradisi Ceng Beng, keluarga yang datang bakal membersihkan dan mengecat ulang tulisan yang terukir di batu nisan.

Kalau di daerahmu ada tradisi Ceng Beng nggak, Millens? (MG10/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: