BerandaTradisinesia
Kamis, 30 Mei 2018 14:26

Batik Rifaiyah 3 Negeri dari Kabupaten Batang yang Sarat Nilai Spiritual

Batik Rifaiyah Tiga Negeri. (Kompas.com)

Batik Rifaiyah dengan motif 3 negeri memiliki makna sejarah dan nilai spiritualitas dalam setiap proses pembuatannya. Wajar saja, batik tulis yang berasal dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini menjadi primadona bagi para pencinta batik Tanah Air.

Inibaru.id - Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai tinggi. Corak yang khas dan sarat makna filosofis menjadi daya tarik bagi para pencinta batik. Hal itulah yang membuat para pengrajin batik menciptakan beragam motif yang berbeda di setiap daerah.

Mungkin Sobat Millens sudah familiar dengan Batik Cirebon, Batik Pekalongan, atau Batik Yogyakarta. Nah ada satu lagi nih namanya Batik Rifaiyah. Yap, batik dengan motif 3 negeri ini telah menjadi primadona bagi para pencinta batik.

Batik yang berasal dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tersebut sarat akan makna sejarah dan spiritual dalam setiap proses pembuatannya, lo. Menurut sejarah, Batik Rifaiyah merupakan warisan dari nenek moyang keturunan Syekh KH. Ahmad Rifai dari Desa Kali Pucang Wetan, Kecamatan Batang.

Ragam motif batik Rifaiyah. (Tempo.co)

Selain itu, proses pembuatan batik ini juga digunakan sebagai media untuk syiar agama Islam pada zaman dahulu.

“Dalam proses pembuatannya, ada ritual yang biasa dijalankan sebelum membatik, yakni dengan salat Duha terlebih dahulu. Membatiknya sering kali diiringi kidung syair berbahasa Jawa dan Arab yang berisi nasihat kepada manusia dan lingkungan alam semesta,” kata Miftakhutin, Ketua Kelompok Tunas Harapan Batik Rifaiyah, dikutip dari liputan6.com (23/5/2018).

Seiring berjalannya waktu, batik Rifaiyah  mengalami akulturasi batik dari daerah lain, Millens. Motif batik Rifaiyah saat ini dipengaruhi oleh batik Lasem yang dominan warna merah, Solo dominan warna cokelat, dan batik Rifaiyah sendiri yang dominan warna biru indigo.

Nah dari hasil akulturasi tersebut, terciptalah motif baru yang kini dikenal dengan motif 3 negeri. Motif tersebut sudah dikembangkan secara turun-temurun.

Perlu kamu tahu juga, motif tiga negeri ini dari batik Rifaiyah ini sangat khas. Untuk membuat motif batik ini, kamu nggak boleh menggambar motif hewan secara utuh pada lembaran kain. Para pengrajin batik meyakini bahwa menggambar makhluk hidup (hewan) itu berdosa.

Pengrajin batik Rifaiyah melakukan proses membatik. (Tagar.id)

Proses pembuatan batik Rifaiyah ini membutuhkan waktu sekitar 3 minggu hingga 6 bulan untuk satu helai kain. Karena proses yang cukup lama dan keunikan motifnya itu, batik Rifaiyah ini terbilang cukup mahal, lo.

Harga batik Rifaiyah 3 Negeri paling murah sekitar Rp 350 ribu untuk batik kasar. Sedangkan batik sedang mencapai Rp 4 juta dan batik halus dijual Rp 6,5 juta. Wah!

Eits, jangan salah, Millens. Meski mahal, batik Rifaiyah Tiga Negeri ini sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, India, Korea, Jepang, Yunani, Amerika, dan Swedia. Keren kan..

Meski begitu, Miftakhutin mengatakan pembuatan batik Rifaiyah ini hanya dilakukan secara terbatas karena tujuan utamanya masyarakat hanya ingin mempertahankan warisan budaya leluhur, bukan sebagai kepentingan ekonomi.

Jadi, Sobat Millens tertarik membeli batik Rifaiyah untuk lebaran? Tapi belinya nunggu dapat THR dulu ya. Ha-ha. (IB12/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: