BerandaPendidikan
Selasa, 23 Okt 2017 10:21

Proyek-proyek IFIT dan Komitmen Indonesia untuk UNESCO

Duta Besar/Deputi Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Tubagus A Fauzi Soelaiman. (Kemdikbud.go.id)

Kala AS menghentikan kontribusinya, Indonesia melalui IFIT menunjukkan komitmennya dengan berkontribusi besar dalam sejumlah proyek UNESCO.

Inibaru.id – Sejumlah proyek lembaga pendidikan dan kebudayaan PBB, UNESCO, telah dibiayai Indonesia melalui Program Indonesia Funds-In-Trust (IFIT). Sumbangsih itu ditampilkan dalam resepsi yang diselenggarakan di Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO di Paris, Prancis.

Tak kurang dari delapan proyek telah diselenggarakan IFIT sejak 2012 hingga kini, di antaranya proyek Forum Global Media, Visi Baru Kota Tua, dan Solusi Ekologi dan Ekohidrologi untuk Manajemen Berkelanjutan.

Dilansir dari Antara, Senin (23/10/2017), Duta Besar cum Deputi Wakil Tetap RI untuk UNESCO Tubagus A Fauzi Soelaiman mengatakan , program IFIT merupakan bagian dari kontribusi Indonesia dalam mengatasi kesulitan finansial yang dialami UNESCO pada 2011.

Baca juga:
Dua Siswa Ini Mampu Gerakkan Lengan Robot dengan Pikiran
Ruangbelajar, Platform Terbaru dari Bimbel Online Ruangguru

Sebagai informasi, krisis finansial sempat dialami UNESCO kala AS memutuskan menghentikan pembayaran kontribusi negaranya lantaran Palestina diterima sebagai anggota UNESCO pada tahun itu.

“Total kontribusi Indonesia pada saat itu senilai US$ 10 juta. Sebanyak US$ 6 juta sebagai dana darurat, sedangkan US$ 4 juta sisanya dialokasikan untuk program IFIT,” terangnya.

Hasil dari proyek itu disajikan dalam bentuk poster yang dipasang dalam ruangan acara agar dapat dibaca pengunjung. Tak hanya itu, Staf senior dari Kantor UNESCO di Jakarta, Ardito Kodijat, juga menerangkan proyek-proyek tersebut secara singkat.

Resepsi dihadiri Wakil Direktur Jendral UNESCO Getachew Engida dari Ethiopia, Ketua Badan Eksekutif UNESCO Michael Worbs (Jerman), dan sejumlah Duta Besar/Delegasi Tetap UNESCO dari berbagai negara beserta staf di Paris.

Fauzi Soelaiman menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program UNESCO. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia terhadap program UNESCO.

Selain itu, keputusan Indonesia mencalonkan diri sebagai anggota Badan Eksekutif UNESCO 2017-2021, lanjutnya, adalah bagian kontribusi nyata Indonesia bagi UNESCO.

Baca juga:
Jangan Bangga Dulu, Punya IQ Tinggi Justru Rentan Terkena Gangguan Mental
Ribuan Pelajar Kunjungi Situs Patiayam di Kudus

Sementara, Deputi Dirjen UNESCO menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Indonesia yang dipandang sangat membantu UNESCO dalam menjalankan program kerjanya pada saat mengalami kesulitan finansial, khususnya program kerja di Indonesia.

Pada acara resepsi juga dipromosikan budaya Indonesia dengan menampilkan tarian tradisional Bali oleh kelompok tari Joged Nusantara asuhan KBRI Paris dan promosi kuliner makanan khas Indonesia, seperti sate ayam, nasi goreng, rempeyek dan berbagai masakan. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024