BerandaPendidikan
Sabtu, 3 Nov 2017 10:56

Bullying Ternyata Juga Bisa Memberikan Dampak Buruk Bagi Pelakunya

Bahaya Bullying (Blog Unik)

Hingga Juni 2017, Kemensos telah mendapatkan laporan sebanyak 976 kasus dimana 117 kasus di antaranya terkait dengan perisakan atau bullying.

Inibaru.id – Kasus perisakan atau bullying masih cukup banyak dialami oleh remaja di Tanah Air. Tak hanya di lingkungan sekolah, lingkungan tempatnya bergaul di sekitar rumah juga bisa menjadi tempat kasus perisakan ini terjadi.

Marketing Manager PT Yupi Indo Jelly Gum Anna Lumintang menyebutkan bahwa perisakan masih menjadi masalah yang serius bagi anak-anak dan remaja di Indonesia. Hal ini bisa berdampak buruk bagi psikologis anak dan membuat prestasi mereka di sekolah juga menurun.

Baca juga:
Mereka Tak Sadar Medsos Itu Ranah Publik
Dutch Placement Day 2017: Untuk yang Ingin Kuliah di Belanda

Yang tidak disangka adalah dampak buruk perilaku perisakan ini ternyata juga tidak hanya dialami oleh korbannya saja, melainkan bagi para pelaku. Fakta ini diungkapkan oleh Psikolog Yasinta Indrianti dari Eduspycho Research Institute. Menurut dia, cukup banyak pelaku perisakan yang menyesali apa yang telah diperbuatnya saat remaja dulu saat usianya lebih dewasa. Bahkan, perasaan bersalah ini bisa terus menghantuinya dan memicu gangguan psikologis yang cukup serius.

“Kalau perasaan bersalah itu dibiarkan, maka pelaku akan terkena dampak fatal,” ungkap Yasinta sebagaimana dikutip dari Tempo (2/11).

Para pelaku perisakan yang terbiasa melakukan penindasan di lingkungan pergaulannya, khususnya pada teman yang lemah, juga akan terbiasa menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar. Sikap ini bisa saja terbawa hingga dewasa, khususnya di dunia kerja. Jika hal ini terjadi, dikhawatirkan akan mengganggu kariernya pada kemudian hari.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menyebutkan bahwa kasus perisakan di kalangan pelajar Tanah Air cenderung mengalami peningkatan tahun demi tahun. Berdasarkan data yang dikumpulkan KPAI dari tahun 2011 hingga 2016, terdapat 253 kasus perisakan dimana 122 anak menjadi korban dan 131 anak menjadi pelakunya.

Baca juga:
Bahasa Kita Diminati di Finlandia
Para Pendidik Kita di Negeri Orang

Data ini ternyata tidak jauh berbeda dari yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Hingga Juni 2017, Kemensos telah mendapatkan laporan sebanyak 976 kasus, 117 kasus di antaranya terkait dengan perisakan. Hanya saja, banyak pihak yang yakin jika sebenarnya di luar sana masih banyak kasus perisakan yang tidak dilaporkan atau dianggap sebagai hal yang biasa saja oleh masyarakat. (AW/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024