BerandaPasar Kreatif
Minggu, 26 Okt 2019 19:25

Yang Melintas Zaman dari Ketandan: Toko Roti Djoen

Toko Roti Djoen. (Nationalgeographic.grid/Sigit Pamungkas)

Laiknya toko roti tempo dulu di Indonesia, Toko Roti Djoen masih mempertahankan beberapa hal sejak berdiri puluhan tahun silam, mulai dari peralatan hingga resep rotinya.

Inibaru.id – Sebagian pengusaha roti mungkin beranggapan, semakin banyak produk yang terjual dan kian luas distribusinya, menjadi kunci kesuksesan usaha. Namun, mungkin ini nggak berlaku bagi Perusahaan Roti Kuwe Makanan & Minuman Djoen atau yang lebih dikenal sebagai Toko Djoen.

Selain menyediakan roti nan enak, toko yang berada di Jalan Ahmad Yani No 50 Yogyakarta itu juga menjual kenangan. Yap, bagi warga Yogyakarta, toko ini menjadi tempat bernostalgia. Nggak sedikit pengunjung yang datang, memesan roti pisang misalnya, sembari mengenang masa kecilnya.

Toko Djoen nggak jauh berbeda dengan toko roti tempo dulu di Indonesia. Mereka memproduksi roti skala rumahan, nggak membuka cabang, dengan pemasaran yang nggak begitu luas, karena produknya nggak tahan lama.

Roti Buaya, salah satu produk di Toko Djoen. (Twitter/asbonbon)

Kendati terlihat monoton, kemampuan Toko Djoen bertahan selama lebih dari tujuh dekade menunjukkan toko tersebut cukup sehat.

Laiknya kebanyakan usaha warga Tionghoa di Jawa yang dikelola turun-temurun, usaha yang didirikan Tan Qian Ngau ini juga diwariskan ke anaknya, Haryono Waluyowati. Sementara, adik Haryono mendirikan Toko Roti Djoen Moeda yang lebih modern dengan produk seperti bakery pada umumnya.

Saat ini, Toko Djoen dikelola Hartina, generasi keempat Djoen. Roti buaya dan roti bantal menjadi beberapa produk yang sedari mula diproduksi dan masih dipertahankan hingga kini.

Dapur produksi Toko Djoen. (Nationalgeographic.grid/Sigit Pamungkas)

Kalau punya kesempatan menilik dapur produksi Toko Djoen, kamu bakal menjumpai pelbagai peralatan membuat roti yang telah berusia puluhan tahun, mulai dari Loyang besi hingga tungku besar. Namun, kini mereka nggak lagi memanaskan tungku dengan kayu bakar lantaran sulit didapatkannya.

Mumpung akhir pekan, berkunjung ke Toko Djoen, kuy! Gigit empuknya roti sembari bernostalgia dengan kisah-kisah manis masa kecil di sana! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: