BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 11 Jun 2021 16:30

Tarot Daring; Praktis dan Menjangkau Lebih Luas, tapi Punya Kelemahan

Kegiatan "membaca" tarot yang dilakukan Danar, seorang reader asli Semarang. (Inibaru.id/ Bayu N)

Tarot daring di tengah pandemi kian marak dilakukan. Bagi para reader, cara ini dianggap lebih praktis dan mampu menjangkau lebih luas. Namun, metode tersebut juga punya kelemahan. Apakah itu?

Inibaru.id - Kartu tarot diyakini berasal dari Italia. Berjumlah 78 lembar, kartu bernama Carde da Trionfi atau Kartu Kejayaan yang muncul sejak 1442-an ini hanyalah kartu permainan biasa, tapi mulai menjadi media meramal dan dianggap memiliki kekuatan mistis sejak abad ke-17.

Hingga kini, pembacaan tarot menjadi salah satu bentuk ramalan yang paling banyak diminati orang. Zaman yang berkembang pun membuat para pembaca (reader) tarot menggunakan berbagai metode, salah satunya dengan melakukan digitalisasi pembacaan tarot.

Metode meramal yang semula harus saling berhadapan, yang nggak jarang dimulai dengan sejumlah ritual, kini bisa melalui perantara gawai dan dilakukan secara daring. Danar, reader tarot asal Kota Semarang, mengaku sudah akrab dengan tarot daring ini, terutama sejak pandemi Covid-19 mengharuskannya menerapkan physical distancing.

Sebelum pandemi, anggota Komunitas Tarot Semarang (KTS) yang mulai berkecimpung di dunia tarot profesional sejak tiga tahun lalu tersebut memang memilih membaca tarot secara langsung di hadapan kliennya. Menurutnya, cara tersebut bikin pelanggan lebih nyaman.

Berbagai kartu untuk kegiatan tarot, salah satunya kartu Rana George Lenormand. (Inibaru.id/ Bayu N)

Namun, pandemi yang mengharuskan dirinya menjaga jarak dengan klien memaksanya menerapkan cara baru, yakni metode daring. Untuk cara ini, Danar biasanya menggunakan media sosial sebagai perantaranya.

"Biasanya lewat Instagram. Bisa juga melalui WhatsApp,” ungkap sosok yang mengaku saat ini dalam sehari biasa melayani sekitar dua hingga tiga orang via daring tersebut.

Merambah ke dunia digital, Danar mengaku jangkauannya kini justru bisa jauh lebih luas. Melalui medsos, dia mendapat klien dari berbagai daerah. Bahkan, nggak cuma dari dalam negeri, lelaki yang gemar mengenakan flat cap itu juga sempat mendapat klien dari mancanegara.

"Namun, pembacaan tarot secara tatap muka maupun daring sejatinya sama saja," simpul Danar.

Punya Kelemahan

Aulia Muhammad menjelaskan adanya sedikit perbedaan antara tarot konvensional dan digital. (Inibaru.id/ Bayu N)

Media sosial memang membuat pembacaan tarot lebih praktis. Jangkauannya pun menjadi jauh lebih luas. Kendati demikian, menurut reader tarot cum grafolog Semarang Aulia Muhammad, ada hal-hal yang nggak bisa dicapai dengan metode ini.

"Ada perbedaan antara meramal secara langsung dengan melalui media digital," tutur Aulia. "Yang paling kentara terletak pada interaksi antara si pembaca dengan kliennya."

Lebih lanjut, lelaki yang saat ini dikenal sebagai Kepala Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah itu pun menjelaskan, ada energi yang hanya bisa ditangkap dengan cara bertatap muka secara langsung. Ini nggak bisa didapatkan dengan interaksi via daring.

"Ya, kalau ketemuan (lebih) enak karena ada energi yang bisa aku tangkap. Nggak harus bersentuhan secara langsung, lo. Yang penting bisa saling bertatap langsung saja,” terang dia.

Tarot konvensional memungkinkan <i>reader </i>berinteraksi secara langsung guna memperoleh informasi lebih mendalam. (Inibaru.id/ Bayu N)

Namun begitu, interaksi langsung dengan klien menurutnya hanyalah bagian kecil bagi seorang reader. Ini hanyalah salah satu cara untuk lebih mendalami karakter klien. Terkait keberadaan tarot daring, dia nggak menampik aspek positif yang bisa diperoleh dengan adanya tarot daring ini.

Menurut Aulia, selain membantu para reader untuk tetap menggiati profesinya di tengah pandemi, cara ini juga bisa menjadi alat literasi untuk masyarakat. Menurutnya, media digital membuat reader lebih mudah menjelaskan bahwa tarot bukanlah klenik.

"Proses membaca tarot nggak akan terganggu meski dilakukan secara daring, karena tarot pakai logika dan perlu pelatihan terlebih dulu," ujarnya.

Teknologi yang semakin maju memang memudahkan kita ya, Millens. Bahkan, untuk urusan ramal-meramal peruntungan pun kini bisa melakukannya di rumah. Ehm, bikin aplikasi khusus untuk pembacaan tarot kayaknya bakal laku, nih! Ha-ha. (Bayu N/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: