BerandaPasar Kreatif
Minggu, 30 Okt 2021 07:00

Tanaman Hias Indoor; Trik Memilih dan Merawatnya

Tanaman Hias Indoor; Trik Memilih dan Merawatnya

Wawan sedang meracik tanaman Aglonema didalam pot. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Tumbuhan identik dengan jangkauan sinar matahari. Namun, belakangan banyak tanaman hias indoor yang diminati masyarakat. Dengan penanganan yang agak berbeda dengan pada umumnya, inilah trik memilih dan merawat mereka.

Inibaru.id – Pernahkah kamu melihat tanaman hias dalam pot yang diletakkan di dalam ruangan? Alih-alih bermandikan surya, tanaman hias indoor ini sengaja ditaruh di dalam rumah karena kurang bagus jika terpapar sinar matahari terlalu banyak. Sulitkah merawatnya?

Mendapatkan pertanyaan ini, Wawan Hermawan menggelengkan kepala. Lelaki asal Bandung yang saat ini dikenal sebagai penjual tanaman hias di Kota Semarang tersebut mengaku, merawat tanaman hias indoor memang lebih tricky, tapi nggak sulit. Tanaman itu, lanjutnya, hanya perlu diperhatikan lebih intens.

Wawan yang sudah mengenal tanaman sejak kecil karena ayahnya adalah seorang petani di Bandung Selatan mengaku paham betul apa yang dibutuhkan sebatang tumbuhan indoor agar bisa bertahan hidup di dalam ruangan yang minim cahaya.

Menurut Wawan, untuk memilih tanaman indoor, penting bagi seseorang mengetahui jenis tanaman yang bisa dibudidayakan di dalam ruangan dan mana yang nggak memungkinkan.

"Nggak semua tanaman bisa hidup di dalam ruangan," terang lelaki yang mulai berbisnis tanaman sejak 2004 tersebut, belum lama ini. “Tanaman yang pas untuk indoor biasanya berbatang lunak dan berdaun saja atau dengan sedikit bunga.”

Harus Tetap Kena Cahaya

Toko tanaman hias Arum Sari milik Wawan. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Wawan mengungkapkan, untuk merawat tanaman hias indoor, tumbuhan harus tetap ditaruh di spot yang bisa terpapar cahaya, meski nggak langsung tersorot matahari. Kalau nggak memungkinkan, tanaman harus rajin-rajin dikeluarkan agar terkena sinar matahati.

"Tanaman bisa dikeluarkan 2-3 hari sekali atau maksimal sekali dalam seminggu," terangnya.

Dia menambahkan, pada dasarnya tanaman tetaplah memerlukan cahaya matahari untuk bisa melakukan fotosintesis. Dengan bantuan cahaya, tanaman "memasak" makanan dan bertumbuh. Maka, membiarkan tumbuhan terpapar cahaya adalah sebuah keharusan.

Bahkan, jika tanaman indoor hanya terkena sebagian cahaya, ia harus diputar kurang lebih sekali dalam seminggu agar bagian yang nggak terpapar bisa terkena matahari. Ini diperlukan agar tanaman nggak condong ke satu sisi saja.

“Kalau pengin menanam tanaman hias indoor, biasakan minimal punya dua. Satu tanaman ditaruh di dalam, satunya di luar, biar bisa dilukir,” saran Wawan.

Waktu Terbaik untuk 'Menjemur' Tanaman

Pupuk kandang, yang merupakan salah satu komponen untuk membantu penyuburan tanaman. (Inibaru.id/Kharisma Ghana Tawakal)

Wawan memaparkan, waktu terbaik tanaman berfotosintesis adalah pagi hari, sekitar pukul 07.00 sampai 09.00, dan sore hari antara pukul 15.00 hingga 17.00. Maka, usahakan mengeluarkan tanaman pada waktu-waktu tersebut.

Dia mengimbuhi, hal yang juga penting dilakukan adalah memberi pupuk. Terus, jangan pula lupa untuk melakukan penyiraman yang cukup. Air yang diberikan nggak terlalu banyak, tapi juga nggak bisa terlalu sedikit.

"Penyiraman harus pas. Sebaiknya menggunakan air dengan kadar PH netral, karena ada tanaman yang memang nggak kuat dengan air yang terlalu payau atau tercampur kapur," papar lelaki gondrong tersebut.

Jadi, jika air di rumah mengandung kapur, Wawan menyarankan, sebaiknya diendapkan terlebih dahulu. Kemudian, kalau air terlampau payau, kamu bisa memakai filter berupa arang, batu zeolit, atau jala ikan.

Mengenal Karakter Tanaman

Selain pupuk kandang, terdapat pupuk semprot instan yang memudahkan untuk merawat berbagai jenis tanaman. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Untuk berhasil memelihara tanaman hias indoor, kamu memang harus mengenal jenis dan karakter pohon yang kamu tanam. Menurut Wawan, hal ini diperlukan agar nggak salah penanganan. Sebagai orang yang sehari-hari berkutat dengan tanaman, Wawan memang cukup mengenal tumbuhan yang dia jual.

Pengalamanlah yang membuat lelaki yang mengawali bisnis dengan menjual tanaman berkeliling di sekitar Tlogosari dan Pondok Indah itu bisa tahu seluk-beluk tanaman. Kakaknya, yang kala itu sekaligus menjadi "bos"-nya, adalah orang yang pertama mengajarinya agrobisnis.

Datang ke Semarang pada 2000, dia mengikuti jejak saudaranya yang bekerja sebagai penjual tanaman hias. Dari tujuh bersaudara, lima di antaranya memang berprofesi sebagai penjual tanaman, termasuk dirinya. Hanya dua orang yang memilih jalan lain, yakni sebagai petani dan peternak.

“Saya berjualan tanaman karena memang suka. Saya enjoy dan semua hal yang diawali dengan rasa suka pasti akan enjoy menjalaninya,” terang Wawan yang mengaku pandemi Covid-19 menjadi berkah baginya karena banyak orang memutuskan membeli tanaman hias di tengah keharusan WFH.

Gimana, Millens, tertarik memiliki tanaman hias indoor di salah satu sudut rumahmu? (Kharisma Ghana Tawakal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025