BerandaPasar Kreatif
Senin, 14 Mar 2021 10:35

Seluk-Beluk Bisnis Obat Kuat; Distribusi dan Pasar

Ilustrasi - Bisnis obat kuat ternyata penuh lika-liku. (Inibaru.id/ Audrian f)

Bisnis obat kuat makin menjamur dan tampaknya laris sekali. Namun tahukah kamu bagaimana seluk-beluk di dalamnya?<br>

Inibaru.id - Dia teman saya diskusi tentang dunia sepak bola sewaktu kuliah. Suatu ketika dia bikin geger linimasa Twitter saya dengan pernyataan begini, ”Aku jual obat kuat, siapa yang mau beli?” Hal itu sontak memancing komentar banyak orang, terutama teman-teman dekat kami.

Namun melihat bagaimana karakternya selama ini yang sedikit bad boy, saya nggak terlalu kaget dengan pernyataannya itu. Orang-orang pun nggak terkejut, malah ada yang berkomentar seperti ini “Usaha sesuai passion ya?”.

Dia ini asli Demak, namun belakangan merantau ke Jakarta dan melakoni bisnis ini juga. Saya sempat bertanya kenapa dia kemudian tertarik menggeluti bisnis obat kuat dan promosi dadakan di Twitter.

“Temanku di Demak rumahnya gedongan dan mobilnya banyak karena bisnis ini. Siapa yang nggak kepincut?” ujarnya.

Ilustrasi - Bisnis obat kuat sangat menggiurkan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sebelum cerita, dia ingin disebut sebagai Rofiq saja. Nama itu adalah panggilan untuk kucing betinanya yang bernama “Rofiqoh”.

Terkait penyamaran nama tentu saja karena bisnis ini masih sensitif di muka umum. Sebelumnya saya sudah ditolak oleh banyak penjual obat kuat karena takut gimana-gimana.

Rofiq mengaku mendapat barang dari Batam. Dia berdagang secara daring. Menurutnya, toko obat kuat yang buka di pinggir-pinggir jalan itu cuma penguat saja kalau dia beneran jualan obat kuat.

“Perdagangan sebetulnya, ya ada di dunia maya,” tambahnya.

Kata Rofiq, setiap kota memiliki cara yang berbeda untuk mendapat pasokan obat. Nah, di sinilah gunanya paguyuban. Setiap paguyuban biasanya sudah memiliki pemasok yang sama.

Perdagangan obat kuat sesungguhnya ada di dunia maya. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Barang Ilegal Diciptakan Pasar

Meski bisa memberi keuntungan yang nggak sedikit, nyatanya Rofiq hanya mau mendapat obat yang legal. Nggak semua pemasok itu mendapatkan obat dari perusahaan terpercaya. Terkadang, ada yang memproduksinya secara ilegal.

“Ini bisnis yang untungnya nggak ngotak. Kalau aku sih pesan barang yang legal. Mahal dikit nggak masalah tapi yang penting aman,” kata Rofiq.

Berkoar-koar mengenai kehebatan barang dagangan, ternyata nggak membuat mereka sendiri memakainya. Meski begitu, nyatanya nggak ada pembeli yang komplain mengenai khasiat obat kuat. Kalaupun ada yang nggak puas, penjual bakal menawari obat yang diklaim lebih kuat. Biasanya, kalau sudah begini, bakal jadi langganan. Hm, strategi marketing yang cerdas ya.

Bisnis obat kuat sering bermasalah dengan legalitas. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Persoalan yang masih dihadapi penjual obat kuat adalah soal legalitas. Pasalnya, banyak obat kuat yang nggak memiliki izin. Mengenai hal ini, Rofiq punya pendapat yang cukup masuk akal. Menurutnya, obat kuat yang legal dan lolos uji BPOM memiliki harga sedikit mahal. Masalahnya, pembeli selalu meminta yang murah namun efeknya sama. Dari situlah, obat ilegal merajalela.

“Kalau aku sih menjual pembesar penis dan penambah durasi,” terangnya.

Jenis-jebis obat-obatan yang dijual Rofiq antara lain seperti Cialis, Viagra, Hammer of Thor, Titan Gel, Herba Mojo, Levitra dan Vimax. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Semakin obat itu berkhasiat, semakin mahal juga harganya.

Ngomong-ngomong soal obat kuat, Rofiq mengatakan pada saya ada obat kuat yang mampu membuat tegang hingga empat jam. Duh, ngeri deh!

Meski banyak yang kepincut dengan durasi tegang, ternyata nggak selalu sesuai harapan.

“Ada yang dua jam nggak turun-turun padahal sudah tiga kali keluar. Bukannya puas, dia bingung dan kapok,” pungkas Rofiq.

Hm, jadi seperti itu seluk beluk bisnis obat kuat ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: