BerandaPasar Kreatif
Jumat, 17 Jun 2021 15:30

Rilisan Fisik dan Musik yang Terus Mengalun di Come Store Semarang

Brury Prasetyo, pemilik Come Store, toko rilisan fisik yang terkenal di Semarang. (Inibaru.id/ Bayu N)

Konon, musik nggak mengenal kata kedaluarsa. Untuk membuktikannya, kamu perlu datang ke Come Store Semarang, toko kaset yang selain menjual rilisan fisik juga menyediakan beragam cerita untuk para pencinta musik. Di sini, musik terus mengalun di hati.

Inibaru.id - Kolektor dan pencinta musik dijamin bakal betah berlama-lama di sini; sebuah rumah yang penuh terisi tumpukan berbagai rilisan fisik musik. Berlokasi di salah satu gang di Jalan Pamularsih Semarang, berderet rapi berbagai kaset pita, CD, hingga vinyl atau piringan hitam di tiap sudutnya.

Sebagian besar pencinta musik di Kota Semarang umumnya mengenal tempat ini. Come Store namanya. Nggak hanya bagian dalam, selasar toko musik ini pun dipenuhi ornamen yang mengesankan "musik banget", seperti gitar-gitar dan stiker berbagai grup musik.

Sebelum menjadi toko rilisan fisik, Come Store adalah studio musik. Brury Prasetyo, pemilik toko yang berlokasi di Semarang Barat tersebut mengaku mulai merombak rumahnya menjadi toko pada 2016 lalu. Namun, usaha jual beli rilisan fisiknya itu baru mulai aktif setahun setelahnya.

"Semula cuma hobi dan koleksi, lama-kelamaan kepikiran jadiin hobi sebagai ladang bisnis,” tutur sosok yang juga dikenal sebagai gitaris band heavy metal Octopuz ini.

Ada berbagai macam kaset yang dijual di Come Store, dari band jadul, band underground, hingga musik-musik religi ada di Come Store. (Inibaru.id/Bayu N)

Kendati berembel-embel toko musik, Come Store nggak cuma jadi tempat jual beli rilisan fisik, lo. Di sini, siapa pun bisa berbagi cerita apa pun tentang musik. Brury mengatakan, nggak sedikit orang yang datang ke tempatnya bukan untuk membeli kaset, melainkan berbincang dengan dia tentang musik.

Konsep "toko sekaligus tempat tongkrongan" ini memang sengaja dibentuk lelaki yang akrab dipanggil Mas Brur itu sejak awal membangun Come Store. Baginya, yang terpenting adalah gimana menjalin relasi dengan orang lain melalui musik.

"Urusan bisnis nomor sekian," ungkap lelaki yang murah tawa itu.

Lihat-Lihat Dulu

Untuk mencari barang incarannya, pelanggan dibebaskan untuk <i>mengacak-acak</i> tumpukan kaset di Come Store. (Inibaru.id/Bayu N)

Brury bukanlah pramuniaga di mal yang tiap ada pembeli yang tengah window shopping langsung didekati lalu ditanyai: Ada yang bisa dibantu? Dia mengaku memilih siapa pun yang datang berpuas-puas melihat berbagai koleksi di Come Store.

Saat pelanggan datang, Brury akan membiarkan mereka melihat-lihat. Bahkan, dia nggak akan menyoal para calon pembelinya yang membuka-buka bungkus rilisan fisik untuk mengecek kondisi barang yang mau dibeli.

“Pokoknya, kalau perlu mengacak-acak tumpukan demi mencari barang incaran, ya silakan saja. Bebas!” serunya, lalu terkekeh.

Beberapa poster band yang tertempel di dinding-dinding Come Store. (Inibaru.id/Bayu N)

Di kalangan pembeli, Brury memang terkenal ramah dan suka mengobrol, apalagi kalau bicara tentang musik. Dari segi relasi, dia juga lumayan punya jaringan lantaran sering berkeliling di acara-acara jual beli atau acara musik. Dia memang sengaja melakukan itu untuk terus mendapatkan relasi baru.

Jaringan yang luas inilah yang membuat tokonya terbilang cukup terkenal di Kota Semarang dan sekitarnya.

Belakangan, Come Store kini juga menjalin kongsi dengan Demajors, salah satu perusahaan rekaman asal Indonesia. Kerja sama ini memungkinkan Come Store untuk melakukan produksi atau distribusi musik, yang tentu saja menjadi magnet bagi pemusik di Kota Lunpia.

Inilah yang membuat musik terus mengalun di Come Store. Jadi, kalau tertarik mencari rilisan fisik plus segala hal tentang musik, sudah benar kalau kamu bertandang ke tempat ini. Boleh lihat dan tanya-tanya dulu, kok. Pemiliknya ramah! Ha-ha. (Bayu N/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: