Inibaru.id - Menulis adalah satu dari tiga skill dasar yang harus dimiliki seseorang. Hal itu sebagaimana diungkapkan Pemimpin Redaksi Inibaru.id Galih PL kala mengisi pelatihan menulis kreatif di Nongkrong Pintar Santrendelik pada Sabtu, 4 November 2023.
Bertempat di Kampung Tobat Santrendelik, Jalan Kalialang Lama, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, lelaki berkacamata itu mengatakan, selain bercocok tanam dan memasak, menulis adalah bekal dasar yang harus dimiliki anak muda untuk bertahan hidup.
“Saya bertahan hidup dengan menulis, sejak kuliah sampai sekarang. Namun, apakah kita bisa kaya dari keahlian tersebut, inilah yang bakal kita bahas sekarang,” pantik Galih, mengawali diskusi bertajuk Cuan dari Tulisan yang dihadiri puluhan peserta yang didominasi para milenial dan zilenial tersebut.
Selanjutnya, alumnus Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang itu pun mulai bercerita tentang profesi apa saja yang membutuhkan kemampuan menulis, gimana cara meraihnya, termasuk pengalamannya di dunia kepenulisan kreatif lengkap dengan berapa banyak cuan yang bisa didapatkan dari profesi ini.
Nggak lupa, Galih juga memberikan tips untuk memulai karier sebagai penulis profesional dan bagaimana perkembangan dunia kepenulisan kreatif saat ini.
“Hal terpenting untuk menjadi penulis profesional adalah memahami logika dan kaedah bahasa, memperkaya diksi, dan memahami pasar,” paparnya panjang lebar. “Terus, kita juga harus punya ciri khas, misalnya menjadi spesialis pada isu tertentu.”
Wadah Mengasah Soft Skill
Cuaca yang panas pada siang itu nggak menyurutkan minat para peserta untuk turut aktif dalam diskusi yang dimoderatori oleh Frida Aqua Prima tersebut. Selama dua jam, berbagai pertanyaan dilontarkan. Bahkan, diskusi masih berlanjut secara terpisah setelah acara ditutup sekitar pukul 17.00 WIB.
Frida Aqua Prima yang juga menjabat sebagai penanggung jawab Nongkrong Pintar Santrendelik mengatakan, antusiasme anak muda dalam mengikuti kegiatan yang rutin digelar tiap minggu itu memang terbilang luar biasa.
“Anak muda ini seperti haus akan ilmu untuk mengembangkan karier mereka ke depan, sehingga ketika ada wadah buat mengasah soft skill seperti Nongkrong Pintar ini, mereka seperti nggak mau ketinggalan,” terang perempuan berambut cepak yang akrab disapa Ima tersebut.
Nongkrong Pintar, lanjutnya, adalah program rutin Yayasan Santrendelik yang dibuat sebagai wadah untuk anak muda mengasah soft skill yang digelar tiap Sabtu siang. Tiap pekan, tema yang diangkat berbeda-beda, mulai dari pelatihan public speaking sampai kemampuan bahasa.
“Sebetulnya acara ini sudah pernah ada, tapi vakum cukup lama. Barulah pada September lalu kami menginisiasinya lagi, dimulai dengan pelatihan content writing, lalu public speaking, pengenalan bahasa Jepang, terus hari ini tentang menjadi penulis profesional,” ungkapnya seusai acara.
Ima menegaskan, Nongkrong Pintar adalah pelatihan yang bisa diikuti oleh siapa saja. Terbuka untuk umum dan gratis. Narasumber yang pengin mengisi juga bisa siapa pun dan dari mana saja.
“Daripada nongkrong nggak tentu arah, mending nongkrong di sini. Berguna, produktif, dan bermutu. Kami usahakan acara ini bakal digelar kontinyu tiap minggu,” tandasnya. (Siti Khatijah/E03)