BerandaPasar Kreatif
Kamis, 14 Feb 2018 07:09

Ong Eng Hwat, Generasi Ketiga Pembuat Kue Keranjang

Proses pembuatan kue keranjang di kediaman Ong Eng Hwat pada Rabu (7/2/2018) di Kampung Kentangan Tengah, Kecamatan Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah. (Tribunjateng.com/Akhtur Gumilang)

Harga bahan baku pembuat kue keranjang yang naik hampir 100% membuat banyak produsen kue Imlek itu baper. Tapi Ong Eng Hwat yang menjadi generasi ketiga pembuat kue keranjang di keluarganya tetap berproduksi untuk memenuhi pesanan.

Inibaru.id – Sudah tahu jajanan wajib saat Imlek khususnya untuk kelompok etnis Tionghoa? Ya benar, namanya kue keranjang atau ada yang menyebutnya “dodol ranjang”.

Bisa dipastikan, jajanan itu laris manis menjelang dan saat Imlek. Untuk membelinya pun nggak sulit karena bisa dipastikan ada orang yang memproduksinya. Boleh dibilang para produsen kue keranjang itu menangguk untung besar saat Imlek.

Bagaimana tahun ini? Menjelang Tahun Anjing Tanah ini banyak pengusaha kue keranjang yang justru baper aliah-alih riang gembira. Pasalnya, bahan-bahan pembuat kue tersebut cenderung naik harganya.

Di Kota Semarang, Jawa Tengah, salah seorang produsen yang mengeluhkan kenaikan harga bahan pembuat kue produksinya adalah Ong Eng Hwat. Dia harus berpikir serius karena bahan dasar kue keranjang mengalami kenaikan harga sangat signifikan, khususnya beras ketan. Kata Hwat, harga beras ketan melonjak hingga hampir 100 persen.

Baca juga:
Perpaduan Corak Jawa-Tiongkok dalam Lembaran Batik Tulis Lasem
Menyulap Seonggok Akar Menjadi Kerajinan Bernilai Seni

“Sebelumnya Rp 14 ribu per kilogram. Sekarang harganya mencapai Rp 25 ribu. Naiknya sampai 100 persen. Hal Ini tentu membuat pesanan kue keranjang menurun cukup signifikan,” kata Hwat seperti dilansir Tribunjateng.com, Rabu (7/2/2018).

Padahal menurutnya, kue keranjang merupakan makanan wajib saat Imlek tiba.

Perlu kamu tahu nih, Millens, Ong Eng Hwat bukan orang kemarin sore dalam urusan memproduksi kue keranjang. Lelaki yang tinggal di RT 03/RW 05 Kampung Kentangan Tengah, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, itu mewarisi usaha dari neneknya yang sudah membuat jajanan khas Imlek itu pada sekitar 1960-an.

Ya, Hwat adalah generasi ketiga dari keluarga pembuat kue keranjang. Sejak keluarganya memproduksi kue keranjang hingga kini, cita rasa kuenya tetap. Itu lantaran Hwat tetap mempertahankan resep kue keranjang dari sang nenek.

Selain resep, ciri paling menonjol dalam proses produksinya yang tetap dipertahankan adalah cara tradisional seperti membuat kue dengan memakai tungku kayu bakar.

“Katanya sih kalau membakarnya dengan tungku rasanya lebih enak. Tapi, ya itu jadi lama, untuk memasak hampir delapan jam,” tutur Hwat seperti dilansir Semarangpos (7/2/2018).

Baca juga:
Cari Sangkar Burung? Ke Wirun Saja
Limbah Kulit Kerang Disulap Jadi Kerajinan Ciamik

Seperti diakui Hwat, lantaran bahan baku yang mahal, dia nggak bisa memenuhi semua pesanan. Nah, meski berproduksi di Kota Semarang, pasar untuk kuenya di kota tersebut justru sedikit.

“Pesanan paling banyak datang dari Bandung, Jogja, Solo, dan sekitarnya. Kalau dari Semarang malah sedikit. Kebanyakan orang Semarang pesan kue keranjang buatan Tegal yang harganya dua kali lipat lebih murah,” bebernya.

Yang jelas, meski sedang “mahal” bahan baku, sebagai penerus usaha keluarga, Hwat tetap bertekad bertahan dalam bisnis ini. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: