BerandaPasar Kreatif
Rabu, 28 Mei 2019 08:20

Menjaga Kualitas, Kecap Kuda Terbang dari Salatiga Mampu Bertahan Hingga Kini

Kecap Kuda Terbang. (Bukalapak)

Lokal, tapi rasanya konon mengalahkan produk nasional, bahkan internasional. Itu menurut orang Salatiga, yang terbukti masih setia menemani pelbagai menu kuliner di kota kecil yang berbatasan langsung dengan Kabupaten tersebut.

Inibaru.id – Kecap lokal dengan merek yang nggak terlalu terkenal secara nasional mungkin kurang dilirik. Namun, bukan berarti kualitas kecap ini jelek, lo.

Jika Kabupaten Kudus memiliki kecap THG, Kota Salatiga pun punya kecapnya sendiri. Di kota ini, kecap Kuda Terbang telah berhasil merebut hati sebagian masyarakat.

Berada di Jalan Progo Nomor 151, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, pabrik kecap Kuda Terbang sudah berdiri sejak 1950. Oei Kiem Liong dan Tugirah menjadi pendiri sekaligus pemilik pabrik yang telah dipegang generasi ketiga ini.

Kecap Kuda Terbang mampu bertahan selama 68 tahun karena berhasil mempertahankan rasa manis dengan tekstur yang pekat.

Menurut Cahyo Nugroho, cucu pemilik Kuda Terbang, pabrik ini menghabiskan 750 kilogram gula merah dan 5-10 kilogram kedelai dalam satu kali produksi.

Dia memasarkan produknya ke beberapa wilayah seperti Semarang, Kendal, Grobogan, Klaten, Solo, dan Yogyakarta. Per botol kecap dengan ukuran 600 mililiter, Cahyo menjualnya dengan harga Rp 16 ribu.

Wah, jadi pengin pindah ke lain hati, nih! Eh, maksudnya, mau pindah ke merek kecap ini. Terbukti kan kecap lokal pun nggak kalah berkualitas? Hm, bisa untuk oleh-oleh sepulang main ke Salatiga ya! (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024