BerandaPasar Kreatif
Rabu, 7 Nov 2017 20:50

Hoki Rosie pada Tahu Jeletot

Rosie Pakpahan, pemilik produk kuliner Tahu Jeletot Taisi beromzet ratusan juta rupiah. (Serempak.id)

Tahu yang selalu segar dan tepung yang diracik sendiri adalah dua senjata Rosie menangkan pasar kuliner tahu jeletot

Inibaru.id – Siapa menyangka berjualan tahu ternyata bisa menghasilkan omzet hingga ratusan juta rupiah? Hal ini dialami Rosie Pakpahan, pengusaha tahu jeletot berlabel Tahu Jeletot Taisi. Berbeda dengan tahu jeletot pada umumnya, produk Rosie jauh lebih pedas.

Dilansir dari Tempo.co (28/11/2016), pada tahun keempatnya, Tahu Jeletot Taisi telah memiliki 177 cabang yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, Cilegon, dan Yogyakarta. Sembilan dari cabang-cabang tersebut adalah kepunyaan Rosie.

Tak kurang dari 10 ribu potong tahu berhasil terjual. Untuk memenuhi pasar, ia berbagi tugas dengan suaminya, Rudi Sinurat. Rosie berfokus pada bagian pemasaran, sementara Rudi pada bagian produksi.

Baca juga:
Gurihnya Bisnis Kacang Macadamia
Sejahterakan Masyarakat Setempat dengan Bisnis Camilan

Kesuksesan Rosie mengelola tahu jeletot itu tak lepas dari keberaniannya keluar dari zona nyaman. Semula, ia adalah seorang karyawan di bank pemerintah. Posisinya lumayan. Namun, ia memilih mundur dan berwirausaha.

Ia merintis dari nol, mulai dari usaha cetak buku, sepatu, pulsa, alat tulis kantor, jamur crispy, hingga akhirnya menemukan produk yang pas, yakni tahu jeletot, pada 29 Februari 2012. Rosie memanfaatkan teras rumahnya untuk memulai usaha.

Bermodalkan Rp 10 juta hasil menggadaikan sepeda motor, Rosie merintis bisnis bernama Tahu Jeletot Taisi. Ia menggunakan gerobak. Sebelumnya, selama tiga bulan Rosie melakukan tes pasar kepada para orang tua dari teman-teman anaknya.

“Pertama jualan, produknya laku 200 potong per hari. Per potong dihargai Rp 2.000,” ungkapnya.

Merasa laku, Rosie pun meningkatkan produksi menjadi 500 potong, dan semuanya habis. Produksi pun kembali ditingkatkan hingga mencapai 1.200 potong. Itu juga habis.

“Pada tahun pertama, saya sudah punya lima gerobak,” kenang dia.

Baca juga:
Keramik Klampok Terus Bersolek dan Mematut Diri
Kala Jokowi Berkurban “Anak Ayam” untuk Kahiyang

Ciri khas yang ditawarkan Rosie kepada pelanggannya adalah tanpa bahan pengawet dan racikan sendiri. ia memang mengaku meracik tahu sendiri, melalui rekanan. Tahu buatannya tanpa pengawet, jadi akan basi dalam sehari.

“Tepung juga diracik sendiri. Ini yang paling khas, karena jadi berasa kriuk dan crispy,” terang Rosie.

Tahun kedua, Rosie menyewa rumah dan lahan kosong di Beji, Depok, sebagai tempat produksi. Ia juga mulai membuka sistem kemitraan atau waralaba, dengan investasi Rp 15 juta. Tahun ketiga, ia membangun kantor dan tempat kerja di Sawangan, Depok.

Pada 2016, Rosie telah mempekerjakan 53 karyawan yang terbagi dalam divisi adminitrasi, produksi, dan distribusi. Untuk pasar lokal, ia mengaku sudah cukup puas. Ia pun kini menyasar pasar internasional.

“Target saya, tahun keenam produk saya masuk mancanegara,” tandasnya.  (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024