Inibaru.id - Rasa nggak puas dan pernah kebingungan saat ingin memberi kado untuk temannya justru membuat Tenti Lidiyasari menemukan ide bisnis baru, yakni pembuatan customized gift box. Dirintis sejak 2019 bersama dua sahabatnya, Umi dan Okta, usaha yang diberi nama Oalaa Gifts itu kini mulai menangguk keuntungan.
Tenti, begitu dia biasa disapa, adalah lulusan sarjana di salah satu perguruan tinggi di Kota Semarang. Semula, dia nggak menyangka bakal memiliki usaha gift box yang mampu menopang hidupnya saat ini.
Kejadian bermula ketika Tenti kebingungan memikirkan kado seperti apa yang pengin dia berikan ke temannya yang kala itu berulang tahun. Dia pengin mengemas kado tersebut dalam bentuk hamper. Maka, perempuan asal Tegal itu pun pergi ke supermarket dan membeli sejumlah barang.
“Saya beli dua hijab, kotak kado, dan paper bag," kenang Tenti. "Tapi, (saat memilih barang) perpaduan warnanya kok kurang pas dan pilihannya terlalu sedikit.”
Nah, dari ketidakpuasan itulah tercetus ide untuk membuat gift box yang customized. Dari situ, Tenti mulai berpikir untuk menjualnya. Dia pun mengajak Umi dan Okta, dua sahabat yang dikenalnya sejak duduk di bangku SMK. Kebetulan keduanya juga kuliah di perguruan tinggi yang sama dengan Tenti.
Dari ketidaksengajaan, ide segar pun mulai bermunculan. Dengan modal awal Rp 250 ribu per orang, mereka pun mulai merintis bisnis kreatif ini dengan jenama “Oalaa Gifts”. Bisnis utamanya adalah menyediakan hadiah yang sangat personal dengan balutan seni dan kreativitas.
Baca Juga:
Ide Hampers Kekinian untuk LebaranLebaran dan Bisnis di Tengah Pandemi
Oalaa Gifts mempunyai banyak referensi untuk isi kadonya, mulai dari mug custom, hijab, paket sarung dan baju koko, sajadah, mukena, hingga boneka teddy bear. Namun demikian, mereka nggak membatasi apabila ada pembeli yang pengin rekues barang atau tambahan lain.
Tenti mengungkapkan, harga yang cukup terjangkau menjadi keunggulan dari Oalaa Gifts. Jadi, tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam, dia menjanjikan para pelanggannya akan memperoleh kado yang spesial dengan isi yang nggak kaleng-kaleng.
“Pasar kami menengah ke bawah dengan kisaran harga dari Rp 24.900 sampai Rp 160 ribu. Kemudian, untuk yang customized, kami cukup menyesuaikan harga barang dan biaya jasa saja,” terang Tenti.
Dia menambahkan, kado yang tersedia di Oalaa Gifts cukup beragam, mulai dari kado ultah, wisuda, sampai pernikahan. Pada momen tertentu, pihaknya juga menyediakan hamper atau gift box spesial, misalnya saat ini adalah untuk Ramadan atau Lebaran.
Hamper untuk Lebaran ala Oalaa Gifts tahun ini berupa penganan kecil untuk tamu yang biasa disajikan pada Hari H Idulfitri. Jajanan itu antara lain choco ball, kacang bali, kacang koro, permen, nastar, kukis, dan kurma.
Di tengah pandemi Covid-19 yang membuat orang-orang dilarang mudik atau bepergian, Tenti pun menawarkan bingkisan Lebaran yang bisa dipesan di Oalaa Gifts miliknya.
"Kami memberikan solusi bagi customer untuk tetap merasakan kehangatan Lebaran bersama keluarga meski nggak bisa berkumpul dengan cara berkirim bingkisan," kata gadis 22 tahun tersebut, promosi.
Optimasi Medsos dan Marketplace
Untuk ukuran bisnis yang baru dirilis dua tahun silam, bisa dibilang Oalaa Gifts cukup ngena di hati para pelanggannya. Selain produk yang bagus dengan harga yang bersahabat, Tenti dan kawan-kawan memang selalu berusaha mencoba membangun branding yang unik.
“Kami punya akun Instagram untuk nge-branding Oalaa Gifts, yang kami desain sebagus mungkin biar pada tertarik beli," terang Tenti terkait optimasi media sosial yang mereka lakukan untuk penjualan Oalaa Gitfs. "Kami juga sering upload video di Tiktok. Terus, kami juga rajin promo dan kasih giveaway."
Selain via medsos, Oalaa Gifts juga memiliki toko offline yang "numpang" di tempat Okta, yang memang memiliki toko fisik. Tempat itu juga sekaligus menjadi markas untuk mereka berjualan, kendati selama pandemi mereka sangat membatasi diri sehingga lebih banyak berjualan di beberapa marketplace.
Selama menjalani bisnis pembuatan gift box spesial ini, Tenti mengaku senang. Dia merasa bahagia saat berhasil mengabulkan permintaan khusus para pelanggannya itu.
“Suka saja, karena turut andil dalam momen bahagia pembeli. Saya juga enjoy karena menjalani bisnis bareng sahabat; bisa ngobrol dan ketawa terus!” seru Tenti dengan raut muka semringah.
Wah, menarik ya! Kita memang nggak pernah tahu kapan dan dengan cara apa sebuah ide bisnis muncul. Namun, kesiapan dan keinginanlah yang bakal jadi kunci, apakah ide itu bakal terlewat begitu saja atau menjadi bisnis yang akan mengubah hidup kita di masa depan. Betul begitu, Tenti? (Kharisma Ghana T/E03)