Inibaru.id - Boneka-boneka unik berbusana adat dan berambut keriting terpajang rapih di sudut ruang tengah rumah Darum Santi yang terletak di Jalan Tejokusumo II Nomor 10, Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Boneka yang diberi nama Nona Kriwil selain tampilannya yang unik, sebagian besar bahan-bahan untuk merangkai boneka tersebut menggunakan limbah kain perca.
"Sekitar 70 persen menggunakan kain perca. Sisanya menggunakan kain baru untuk pembuatan bodinya. Untuk baju dan segala aksesorisnya kita pakai kain perca," ujar pemilik Boneka Kriwil, Darum Santi.
Santi menuturkan kalau usaha Boneka Nona Kriwil telah dirintis sedari tahun 2012. Lebih dari 10 tahun, Santi konsisten memungut sisa-sisa kain perca dari para penjahit untuk diubah menjadi barang bernilai tinggi.
"Paling kecil saya masih bisa mengolah kain perca berukuran tiga centimeter jadi aksesoris," katanya.
Santi nggak ingin melihat kain-kain perca dibuang begitu saja. Dengan sentuhan kreatifitasnya, perca itu nggak akan jadi sampah lingkungan yang sulit terurai, tapi justru bisa dimanfaatkan.
Ingin Sesuatu yang Berbeda
Boneka dengan berbusana adat diakui Santi telah banyak diproduksi di pasaran. Untuk membedakan produk buatannya, Santi bereksperimen dengan mengkritingkan rambut bonekanya tersebut.
"Yang jelas dulu pengen bikin boneka yang berbeda. Jadi sengaja rambutnya dibuat kriwil. Di luar dugaan saya malah banyak yang suka," ungkap Santi.
Menariknya, nama brand Nona Kriwil sendiri merupakan pemberian dari seorang pelanggan. Dulu usaha kerajinan tangan milik Santi tersebut bernama Gema Swasti Handmade
"Ada seorang pelanggan yang sering melihat boneka saya suka manggil-manggil 'Ada Boneka Nona Kriwil'. Kedengarannya memang lucu, akhirnya saya putuskan untuk mengubah nama brand boneka. Proses patennya sedang berjalan juga," tutur Santi.
Penjualan Melalui Sosial Media
Saat ini Santi memproduksi tiga jenis Boneka Nona Kriwil, yaitu boneka kasual, boneka adat, dan boneka kebaya. Perempuan yang juga berprofesi sebagai guru tersebut membuat aneka ragam aksesoris dari kain perca.
"Paling best seller itu boneka adat Bali, Papua dan Dayak. Harganya bervariasi kalau boneka mulai dari Rp50-150 ribu. Sedangkan aksesoris mulai dari Rp20 ribu," celetuk Santi.
Selama ini Santi terfokus menjual karya-karyanya melalui sosial media, pameran-pameran dan satu gerai di tempat Wisata Dusun Semilir, Kabupaten Semarang. Meski begitu, boneka buatan Santi telah menjangkau hampir seluruh daerah di Indonesia.
"Mungkin hanya daerah Papua saja karya buatan saya belum ada orang yang order. Padahal boneka adat Papua best seller disini," celetuknya.
Santi berharap usahanya terus berkembang. Dirinya pun bertekad untuk melebarkan usaha Boneka Nona Kriwil.
"Tentunya saya ingin punya banyak gerai supaya bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain,"
Kamu tertarik meminang boneka lucu Nona Kriwil nggak, Millens? Harganya masih cukup terjangkau dan nggak bikin kantongmu jebol kok. (Fitroh Nurikhsan/E10)