BerandaPasar Kreatif
Selasa, 25 Mei 2020 19:14

Bawa Rupiah, Berkah Sok 'Ngide' di Tengah Pandemi

Kue lebaran produksi Anita dan keluarga selama pandemi. (Dokumentasi Anita)

Akhir-akhir ini saya sering melihat unggahan teman yang mendadak jadi pebisnis kuliner di media sosialnya. Ada yang bertindak sebagai reseller, ada juga yang memang membuka bisnis dengan ketrampilannya sendiri. Keren sih, apalagi dengan memanfaatkan peluang menjelang Lebaran seperti ini. Yuk kepoin!

Inibaru.id – Mau ada pandemi atau nggak, yang namanya bisnis di bidang kuliner ini bisa dibilang abadi. Nggak ada matinya asal mau beradaptasi dengan selera pasar dan menyesuaikan pangsa yang disasar. Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi Anita, mahasiswa asal Tegal yang masih berjuang menyelesaikan skripsinya dengan selingan bisnis kudapan khas Lebaran.

Awalnya dia rajin membeli camilan untuk menemaninya di rumah aja sambil mengerjakan skripsi. Kebiasaan ini lambat laun menguras isi kantongnya.

"Terus aku kepikiran, kenapa aku nggak buat cemilan sendiri aja, ya? Terus aku jual, kan malah untung” jelas Anita di telpon dua hari lalu (20/5).

Rupanya dia menggencarkan ide ini saat mendekati Lebaran. Jadilah bisnis kecil-kecilan ini dirasa pas. "Toh mama juga dukung banget. Malah, Mama ikut bantu urusan dapur dan adikku jadi kurir dadakan karena Alhamdulillah, pesanan lumayan banyak," tambahnya

Packaging produk kudapan Anita dan keluarga yang akan dikirim ke luar kota. (Dokumentasi Anita)<br>

Menggunakan jenama “Pawon Anane”, bisnis kudapan yang dirintis Anita dan keluarganya ini cukup diminati. Permintaan aneka cookies seperti nastar, kastengel, dan kue khas Lebaran lain juga banyak. Hanya saja, Anita akui kalau kendala terbesar dalam bisnisnya ini berada pada masalah pengiriman barang luar kota.

Dia bercerita, banyak kiriman yang terhambat. Anita mengaku harus bersabar.

Mirip dengan Anita, Syafi’i yang kini berstatus mahasiswa aktif di UIN Walisongo pun tengah merintis bisnis kuliner. Pandemi membuatnya nggak ada pemasukan selain uang jajan dari orang tua. Akhirnya dia memutar otak untuk menjalankan bisnis empek-empek sebulan terakhir.

Siapa sangka, laki-laki ini awalnya nggak suka makan empek-empek.

“Aku ke DP Mall dan nyobain kan, eh ternyata enak banget dan aku berusaha buat bikin sendiri dong! Sekalian buat dijual biar dapat uang jajan, haha!” kelakarnya saat saya hubungi via telpon.

Usahanya membuat empek-empek nyatanya nggak percuma, Millens. Banyak yang menyukai makanan khas Palembnag buatannya. Dia juga nggak mengalami kesulitan untuk memasarkan dagangannya.

Income-nya cukup lumayan lo. Apalagi berkat adanya medsos ini aku jadi nggak susah buat ngiklan dan Alhamdulillah teman banyak yang tertarik beli. Bahkan sampai repeat order, kan berarti enak to masakanku?” tambahnya.

Empek-empek dagangan Syafi'i yang kini mulai diserbu pelanggan berkat promosi daring. (Dokumentasi Syafi'i)<br>

Well, dengan mematok harga dari Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu, empek-empek buatan Syafi'i laris manis. Lumayan, bisa tambah uang jajan dan mengurangi kegabutan akibat pandemi. Hehe.

Gimana, Millens? Patut ditiru banget sih yang kayak gini tuh! Jangan lama-lama rebahan. Yuk produktif! (Sitha Afril/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: