BerandaKulinary
Jumat, 20 Jul 2023 18:16

Wedang Jamu Coro, Warisan Berharga Kesultanan Demak Bintoro

Wedang jamu coro, minuman tradisional Demak. (Demakkab)

Di Demak, ada minuman tradisional yang dikenal sejak era Kesultanan Demak Bintoro. Minuman tersebut adalah wedang blung atau lebih populer dengan sebutan wedang coro.

Inibaru.id – Nggak hanya mewariskan Masjid Agung Demak dan sejumlah bangunan bersejarah lain, Kesultanan Demak Bintoro juga meninggalkan minuman yang bisa dinikmati masyarakat Demak dan sekitarnya hingga sekarang. Minuman tersebut adalah wedang jamu coro.

Meski dalam Bahasa Jawa ‘coro’ berarti kecoak, bukan berarti minuman ini terbuat dari kecoak ya, Millens. Itu hanyalah sebutan lain dari minuman yang juga dikenal dengan istilah wedang blung tersebut.

Kalau menurut keterangan situs Pariwisata Kabupaten Demak di demakkab.go.id, (28/2/2023), minuman ini dulu dijadikan jamuan saat ada pertemuan resmi atau acara keraton lainnya. Minuman dengan kombinasi rasa pedas, manis, ini dianggap mampu menghangatkan badan sehingga cocok untuk disajikan kepada tamu-tamu penting.

Kini, minuman tradisional ini bisa dengan mudah ditemui di Desa Rejosari, Kecamatan Karangtengah. Di sana memang sentra produksi dari minuman yang terbuat dari bahan jahe, kayu manis, santan kelapa, gula merah, dan serai tersebut.

Biasanya, jamu coro dijajakan secara keliling oleh penjualnya pada pagi hari. Beda dengan penjual jamu pada umumnya yang memakai botol-botol besar, minuman ini dibawa dengan wadah berbentuk kendil yang terbuat dari tanah. Biasanya, tutup dari wadah tersebut adalah sepotong kain yang dibungkus dengan kain.

Penjual wedang jamu coro di Demak. (Instagram/habibieah)

Alat yang dipakai penjual jamu coro untuk mengambil minuman tersebut juga unik. Sebutannya adalah klenting dan terbuat dari potongan bambu dengan gagang dari bahan kayu.

“Jamu coro memang disimpan di kendil dan ditutup kain agar tetap hangat. Sudah seperti itu cara penyimpannya sejak zaman nenek moyang,” jelas warga Rejosari, Kiswanto.

Salah seorang penjual minuman tersebut, Sri Arumi, mengaku sudah 30 tahun berjualan jamu coro secara keliling di sekitar Demak. Dia punya trik khusus agar minuman ini bisa tetap menghangatkan badan pembelinya.

“Iya, saya sudah 30 tahun jualan jamu coro. Biasanya saya kasih sedikit cabai agar rasanya sedikit pedas tapi nggak merusak rasa aslinya,” jelasnya.

Karena dianggap sebagai minuman tradisional dan warisan berharga dari zaman Kesultanan Demak Bintoro, Pemerintah Kabupaten Demak pun terus mendukung sentra jamu coro agar tetap bertahan di tengah gempuran minuman-minuman kekinian yang lebih digandrungi generasi muda.

“Ya memang membutuhkan dukungan seluruh pihak, baik itu dari pemerintah kabupaten ataupun masyarakat," jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Agus Kriyanto.

Hm, jadi penasaran ya seperti apa kenikmatan dari wedang jamu coro ini. Yuk main ke Desa Rejosari untuk mencicipi nikmatnya minuman tradisional ini di tempat aslinya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: