BerandaKulinary
Selasa, 2 Des 2019 12:51

Roti dan Kletikan Zadul yang Berjajar Rapi di Toko Roti Ganep Solo

Roti kecik, salah satu jajanan yang ada di Toko Roti Ganep Solo. (Kluyuran)

Di tempat ini, kamu bakal menemukan pelbagai kletikan zadul yang cocok untuk kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh orang rumah.

Inibaru.id – Jika Purwokerto punya Toko Roti Go yang konon telah berusia lebih dari seabad, Kota Solo punya bakery bernama Toko Roti Ganep yang juga menyejiakan pelbagai penganan zadul. Hm, ada yang pernah ke sini?

Berada di Jalan Sultan Syahrir No 176, Setebalen, Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Toko Roti Ganep dipercaya sebagai toko roti tertua di kota budaya tersebut. Menilik sejarahnya, toko yang didirikan Tjang Tiang San dan Auw Like Nio ini sudah beroperasi sejak 1881. Hm, jauh sebelum Indonesia merdeka!

Toko Roti Ganep Solo. (Instagram/queenaning_rd)

Nggak hanya menjadi bagian dari masyarakat Solo sejak lama, toko ini juga punya pertalian dengan Pakubuwana X. Nama "Ganep" yang berarti sehat dan lengkap adalah pemberian dari raja Surakarta tersebut.

Roti Basah hingga Kering

Menyambangi Toko Ganep, kamu bisa menjajal roti basah seperti roti santan, roti pisang, hingga roti keju. Selain roti basah, Toko Ganep juga menjual bolu kering, stik krakers, sus kering, serta kue-kue lain. Salah satu roti kering yang kamu perlu coba adalah roti kecik yang sejak lama menjadi oleh-oleh khas Solo.

Nggak cuma roti kecik, kletikan seperti ampyang, karak, intip, peyek, criping, hingga abon bisa kamu borong sebagai oleh-oleh sepulang dari Solo.

Roti kecik. (Instagram/rotiganep_tradisisolo)

Karena tetap menjaga kualitas produknya, nggak heran toko ini berhasil bertahan sampai sekarang. Toko Roti Ganep sudah dikelola lima generasi, lo. Hm, toko ini punya sejarah panjang ya!

Pengin membeli oleh-oleh di sana? Datang saja pukul 06.00 WIB! Toko ini biasanya buka hingga pukul 21.00 WIB. Eh, sebelum memborong, ingat dulu satu hal: Jangan lupa bawa dompet ya! Ha-ha. (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024