BerandaKulinary
Senin, 13 Mar 2022 09:00

STMJ Legendaris di Semarang, Kedai Susu Karang Doro Jawabannya!

Susu murni menjadi kunci rahasia kenikmatan STMJ legendaris di Semarang, Kedai Susu Karang Doro. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Capai di jalan, lalu mendung menjelang, paling pas menepi sejenak menikmati segelas STMJ hangat. Di Semarang, kedai Susu Karang Doro adalah jawabannya. Pernah ke sini?

Inibaru.id – Segelas STMJ menemani saya sore itu, belum lama ini. Senja yang mendung di Kota Semarang memang paling pas ditemani minuman hangat penuh energi tersebut. Mumpung sedang melintas di Jalan Raden Patah, Semarang Timur, saya sempatkan mampir ke Susu Karang Doro.

Untuk kamu yang belum tahu STMJ, itu adalah varian susu yang disajikan hangat dengan campuran telur, madu, dan jahe. Untuk orang seperti saya yang kurang suka aroma susu yang bikin enek, STMJ merupakan pilihan yang masuk akal kalau pengin menikmati minuman kaya zat besi tersebut.

Nah, kebetulan, salah satu STMJ legendaris di Semarang yang saya tahu adalah di Kedai Susu Karang Doro. Kedai yang didominasi warna biru dan putih itu konon sudah berdiri sejak 1950. Kalau dihitung-hitung, usianya sudah lebih dari tujuh dekade. Gokil, kan?

Saya datang pas akhir pekan, sudah barang tentu ramai. Beruntung, masih ada satu tempat duduk kosong di sudut kedai yang dipenuhi meja-meja kayu panjang dengan kursi-kursi besi tersebut. Saya tengah mengamati para pengunjung yang datang dan pergi kala Sofia menghampiri meja saya.

Berbagai macam menu di Kedai Susu Karang Doro. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Sofia adalah generasi ketiga pemilik kedai Susu Karang Doro. Dialah cucu dari Amat Surip, pendiri kedai yang menjual susu dengan pelbagai varian tersebut. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, kedai itu didirikan pada 1950.

“Iya, ini adalah warung susu milik keluarga besar saya, turun-temurun sudah tiga generasi," terang Sofia membuka obrolan dengan saya. "Kakek saya pemiliknya, sudah meninggal, sekarang digantikan saya.”

Awal berdiri, dia melanjutkan, kedai Susu Karang Doro adalah sebuah warung nasi kucing atau angkringan. Laiknya kebanyakan angkringan, warung ini juga menjual nasi bungkus yang didampingi berbagai camilan seperti gorengan dan pangsit, serta lauk macam satai telur atau usus.

Namun, ada yang sedikit berbeda pada angkringan ini. Amat Surip kala itu juga menjual susu murni di kedainya. Salah satu menu andalannya adalah STMJ. Nah, dari situlah STMJ Karangdoro mulai jadi buah bibir banyak orang.

Nggak Hanya STMJ

Keramaian pengunjung di Kedai Susu Karang Doro pada sore hari. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Sofia mengatakan, menurutnya alasan orang-orang setia menyambangi kedai Susu Karang Doro ini adalah karena tempat tersebut menyediakan menu yang cukup variatif, khususnya untuk olahan susu yang menjadi andalan di situ.

“Kami punya banyak variasi olahan susu, mulai yang dipadu dengan cokelat, sirup, jahe, kopi, sampai STMJ dengan pilihan telur ayam kampung atau bebek. Terus, ada menu telur setengah matang juga,” tutur Sofia, promosi.

Dia mengaku sengaja memberi pilihan telur ayam dan bebek agar lebih variatif, meski dia sendiri kurang begitu paham perbedaan keduanya, karena menurutnya hal tersebut nggak lebih dari preferensi semata.

"Pelanggan umumnya lebih memilih telur ayam kampung, sih. Terkadang ada yang rekues sampai dua telur," ujarnya.

Berbagai camilan yang dihidangkan sebagai teman minum STMJ di Kedai Susu Karang Doro. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Nggak hanya bisa diminum di tempat, kamu juga boleh kok membeli susu di sini untuk dibawa pulang. Namun demikian, Sofia lebih menyarankan untuk minum di tempat saja demi menjaga agar susu tetap hangat. Menurutnya, susu memang lebih enak diminum hangat-hangat.

“Kami ada kok susu literan; kalau mau beli tetap kami layani,” kata dia sambil menunjuk daftar menu di belakangnya, lalu tersenyum.

Dalam sehari, Sofia mengaku harus menyetok sekitar 200-300 liter susu murni. Pengunjung yang banyak, imbuhnya, membuat stok sebanyak itu selalu ludes terjual hari itu juga.

"Kami sudah jualan selama 70 tahun lebih, sangat wajar kalau banyak yang menjadi pelanggan kami," tambahnya.

Proses pemanasan susu yang menjadi bahan dasar STMJ legendaris di Semarang. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Apa yang dikatakan Sofia memang bukanlah isapan jempol belaka. Kedai STMJ di Semarang itu banyak, tapi nggak semuanya menggunakan susu murni. Setahu saya, sebagian penjual STMJ memang menekan harga dengan mencampur susu murni dengan kental manis. Bahkan, ada yang hanya memakai kental manis.

"Komposisi STMJ di tempat kami juga menjadi alasan kenapa pelanggan pada balik lagi ke sini," ungkapnya, yang kemudian memilih tertawa saat saya bertanya terkait takaran tiap kondimen pada komposisi tersebut.

Oya, kedai yang beralamat di Jalan Raden Patah No 112 itu juga sudah buka sejak pukul 05.00 dan baru tutup sekitar pukul 21.00 WIB. Dengan rentang waktu jualan sepanjang itu, tentu saja Susu Karang Doro ini punya kans yang lebih besar untuk menjaring orang, mulai dari sarapan hingga makan malam.

Kedai STMJ ini nggak akan bertahan di hati para pelanggannya hingga lebih dari 70 tahun kalau nggak menyajikan sesuatu yang berbeda dan ngangeni. Maka, rugi banget kalau kamu nggak pernah ke sini, Millens! (Kharisma Ghana Tawakal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024