Inibaru.id – Susu telur madu jahe atau yang sering dikenal dengan STMJ merupakan salah satu olahan susu murni yang paling sering kita jumpai di depot atau warung-warung angkringan di berbagai kota di Indonesia. Di musim hujan yang dingin laiknya sekarang, meminum STMJ adalah pilihan yang tepat, apalagi di malam hari.
Hanya, kalau kamu cermati, banyak penjual yang menggunakan kental manis sebagai pengganti susu. Alasannya tentu saja adalah harganya yang lebih murah. Sayangnya, hal ini membuat STMJ nggak seberkhasiat sebagaimana jika dibuat dari susu.
Agar rasa dan khasiat yang didapat adalah yang terbaik, susu yang digunakan dalam STMJ seharusnya merupakan susu murni, Millens. Untungnya, di Semarang, ada yang masih menyediakannya. Nah, kalau kamu pengin mencoba racikan STMJ yang manis dan gurih ini, datang saja ke STMJ Karangdoro di Jl. Raden Patah No. 112, Kota Semarang.
Pada Minggu (26/09/2021), saya bertandang ke warung STMJ Karangdoro. Di sore yang mendung itu, untuk kali pertama dalam hidup, saya mencicipi STMJ karena penasaran seperti apa sensasi nikmat dari minuman yang merakyat ini sekaligus mengobrol dengan generasi ketiga pemilik warung di sela-sela kesibukannya melayani pengunjung, Sofia Megga.
“Iya, warung STMJ Karangdoro ini udah dari tahun 1950 dulu. Awal mula yang megang Kakek saya,” cerita Sofia tentang sejarah warung tersebut.
Warung STMJ yang cukup legendaris di Semarang ini dulunya merupakan sebuah angkringan yang menjual nasi kucing, sebutan untuk nasi bungkus bagi warga Kota Semarang. Hanya, Sofia nggak tahu sejak kapan kakeknya memutuskan untuk menyediakan minuman susu yang dicampur dengan jahe, madu, dan juga telur.
“Sebetulnya keluarga juga nggak ada yang tahu pasti kenapa STMJ sangat laris dan bagaimana awalnya bisa dicampur (dengan bahan lain). Mungkin memang banyak orang yang lebih suka susu campuran daripada susu murni biasa. ” cerita Sofia.
Kini, STMJ justru jadi hidangan andalan warung tersebut. Saking larisnya, Sofia mengaku menyiapkan sekitar dua ratus hingga tiga ratus liter susu murni setiap harinya. Di musim hujan seperti sekarang, apalagi saat weekend, pelanggannya bahkan lebih banyak.
STMJ di warung tersebut disukai siapa saja tanpa mengenal usia. Maklum, rasanya unik, manis, berpadu dengan sensasi gurih dari telur dan hangatnya jahe. Dijamin, siapapun puas saat meneguknya.
Salah seorang pelanggan, Heru yang bertandang bersama istri dan anaknya mengaku cukup sering datang ke Warung STMJ Karangdoro ini. Setidaknya, dia berkunjung ke sana seminggu sekali hanya untuk memesan STMJ.
“Lumayan banyak manfaatnya, dari menambah stamina dan mencegah sakit apalagi sekarang musimnya masuk angin,” ungkap Heru soal alasan mengapa dia sering memesannya.
Yang menarik, Heru terbiasa mengkonsumsi STMJ dengan menambahkan sedikit bubuk merica di atasnya. Katanya, trik ini mampu mengurangi rasa amis dan membuat STMJ jadi lebih nikmat.
Keberadaan telur, baik itu telur ayam ataupun telur bebek dalam STMJ memang bisa jadi dilema tersendiri. Rasa minuman ini memang jadi lebih gurih. Namun, sebagian orang nggak suka dengan sensasi amisnya.
"Soal telur itu, biasanya kesukaan masing-masing orang suka telur yang mana," cerita Sofia soal apakah telur bebek atau telur ayam yang lebih disukai pelanggan untuk dimasukkan dalam STMJ.
Di musim hujan yang dingin ini, kayaknya enak ya, Millens, minum STMJ. Kapan nih mencicipinya di Warung STMJ Karangdoro? (Kharisma Ghana Tawakal/E07)