BerandaKulinary
Minggu, 7 Nov 2020 21:10

Perjalanan Panjang Kakao dan Sejarah Cokelat di Indonesia

Buah kakao. (Avemar.co.id)

Biji kakao yang menjadi bahan baku cokelat mengalami perjalanan panjang sebelum masuk ke Indonesia. Hingga saat ini berbagai jenis kakao unggulan lazim ditanam untuk menghasilkan cokelat terbaik di negeri ini.

Inibaru.id – Sebelum dinikmati oleh masyarakat di seluruh belahan dunia, cokelat diketahui dinikmati oleh Suku Maya sebagai minuman cokelat yang berasal dari biji kakao untuk kali pertama. Christopher Colombus juga menemukan tanaman kakao bersamaan dengan dirinya menemukan benua Amerika.

Namun, Herman Cortez-lah yang menyadari nilai dari biji kakao. Saat itu Cortez disuguhi minuman cokelat oleh suku Aztec di Meksiko. Dirinya kemudian membawa biji kakao ke Spanyol dan mengembangkannya. Namun, di Eropa, kakao nggak cuma jadi minuman, tapi juga hidangan lain.

Kakao kini nggak cuma diolah menjadi minuman saja. (Merries)

Setelah berkembang di Eropa, cokelat mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Tepatnya pada zaman Kolonialisme Belanda pada 1880, kakao jenis Forastero diboyong Belanda dari Venezuela. Mulai saat itu benih kakao mulai ditanam di Indonesia.

Atas perkembangan kakao di Indonesia yang begitu cepat, akhinya Belanda memutuskan untuk membentuk Asosiasi Perkebunan untuk menangani budidaya kakao di Tanah Air. Asosiasi ini juga membentuk lembaga penelitian sebagai bentuk keseriusan Belanda.

Lembaga ini bertujuan untuk memecahkan seputar permasalahan tamanan kakao dan menghasilkan kakao yang unggul. Akhirnya pada 1901, Cacao Profestation dibuka di Salatiga yang dibagun di sekitar kebun kakao.

kakao masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. (Mongabay.co)

Iuran lembaga penelitiann ini berasal dari para anggota Asosiasi Perkebunan. Penelitian dari lembaga tersebut menghasilkan tanaman akkao berjenis Djati Renggo (DJ) yang berkualitas tinggi. Produk hasil bududaya DR juga dapat diterima di pasar Eropa dengan haga tinggi, lo!

Hingga, pada akhirnya, Hari Kakao Indonesia ditetapan pada tanggal 16 Oktober 1984 oleh Menteri Pertanian RI Suswono. Hingga sekarang, ada berbagai tanaman kako di Indonesia yang diakui keunggulannya seperti jenis DR1, DR2 dan DR38.

Kamu pernah menemui tanaman kakao di daerahmu, Millens? (GNFI/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: