BerandaKulinary
Selasa, 7 Feb 2022 12:00

Onde-onde Sudah Tersaji Sejak Zaman Majapahit?

Onde-onde sudah ada sejak zaman Majapahit. (Shutterstock)

Onde-onde dikenal sebagai salah satu jajanan pasar paling populer. Rasanya gurih dan manis sehingga disukai siapa saja. Namun, kamu tahu nggak kalau onde-onde ini sudah eksis sejak zaman Majapahit?

Inibaru.id – Siapa sih yang nggak tahu dengan onde-onde? Jajanan ini digemari banyak orang di Tanah Air, Millens. Tapi, beneran nggak sih dengan kabar kalau sejarah onde-onde sudah ada sejak zaman Majapahit.

Kerajaan Majapahit sempat Berjaya pada 1293 sampai 1527, jauh sebelum Belanda datang ke Indonesia dan mendirikan VOC untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah. Jadi, bisa dikatakan, onde-onde sudah ada di Nusantara sekitar 500 tahunan ya, Millens.

Omong-omong, onde-onde yang berbentuk bulat dengan taburan wijen dan isian kacang hijau atau isian lainnya ini memang sering dianggap sebagai jajanan tradisional Indonesia. Namun, realitanya, penganan ini aslinya dari Tiongkok, Millens. Nggak percaya? Ada catatan kalau onde-onde asli dari Tiongkok sudah ada di masa Dinasti Zhou yang memerintah pada 1045 sampai 256 SM. Tunggu dulu, jajanan ini berarti sudah berumur lebih dari seribu tahun?

Realitanya memang begitu, Millens. Realitanya, dulu onde-onde sering disajikan ke tukang yang membangun istana kekaisaran Tiongkok. Mereka mendapatkan camilan yang dianggap sebagai simbol kebersamaan serta keselamatan. Intinya sih, mendoakan mereka kerja dengan benar dan selamat, Millens.

Penulis dari zaman Dinasti Tang, Wang Fanzhi menyebut onde-onde, yang disebut dengan Ludeui di masa itu sebagai jajanan spesial di Istana Kekaisaran Chang’an. Menariknya, di daerah lain seperti Tiongkok bagian utara, jajanan ini dikenal dengan sebutan Matuan dan Jen dai.

Onde-onde dibawa pedagang dan orang Tiongkok yang datang ke Nusantara. (Encyclopedia.jakarta-tourism.go.id)

Nah, di masa 1300-an sampai 1500-an Masehi, banyak orang Tiongkok yang berdagang dan akhirnya bermigrasi ke Nusantara. Salah satunya adalah Laksamana Cheng Ho yang diutus Dinasti Ming. Dulu, onde-onde yang dibawa orang Tiongkok biasanya berisi gula merah dengan rasa manis. Di Nusantara, isian ini dimodifikasi menjadi kacang hijau sehingga memiliki paduan rasa manis dan gurih sesuai dengan selera orang lokal.

Penganan ini kemudian populer di masa Kerajaan Majapahit. Yang mengonsumsinya nggak hanya orang-orang kerajaan, melainkan juga rakyat jelata. Karena enak, jajanan ini pun semakin populer dan menyebar ke seantero Nusantara.

Meski kamu bisa menemukan onde-onde di mana-mana, di Indonesia, Mojokerto, tempat di mana kamu masih bisa menemukan banyak peninggalan Kerajaan Majapahit, tetap dianggap sebagai Kota Onde-onde. Di sini, berbagai varian onde-onde pun menjadi oleh-oleh khas siapapun yang main ke sana.

Di Mojokerto, salah satu toko penjual onde-onde tertua dan legendaris adalah Toko Bu Liem, Millens. Konon, toko ini sudah ada sejak 1949 lalu, lo.

Wah, menarik juga ya, Millens, ternyata onde-onde yang kita makan sekarang sudah dinikmati orang Nusantara sejak zaman Majapahit. Makanan penuh nilai sejarah! (Wik,Fim,Yuk/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024