BerandaKulinary
Kamis, 22 Nov 2023 12:27

Mencicipi Legitnya Yopia, Camilan Khas Lasem, Rembang

Kue yopia, camilan khas Lasem, Rembang. (Kompasiana/Catarina Tenny Setiastri)

Pengin oleh-oleh khas Rembang yang unik dan enak? Cobain deh yopia yang bisa kamu dapatkan di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem. Seperti apa sih kelezatan dari kue ini?

Inibaru.id – Kalau bicara soal penganan khas Rembang, kebanyakan orang akan terpikir kue satru. Padahal, ada sejumlah makanan lain yang berasal dari kabupaten yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur tersebut. Salah satunya adalah yopia, camilan khas Lasem yang sudah eksis lebih dari seratus tahun.

Dari namanya, sekilas kita langsung teringat dengan nopia khas Banyumas. Menariknya, meski lokasi asal dari kedua jajanan tersebut terpisah jarak yang cukup jauh, bisa dikatakan nopia dan yopia memang memiliki rasa dan bentuk yang mirip. Soalnya, layaknya nopia, yopia juga berupa kue kering dengan kulit tipis dan diberi isian gula Jawa, Millens. Tapi, soal ukuran, yopia cenderung lebih kecil dan isiannya cenderung lebih padat.

Kalau menurut situs resmi pemerintah Kabupaten Rembang pada Kamis (19/10/2023), jajanan tradisional ini memang kombinasi dari bahan kuliner khas Tionghoa, yaitu tepung terigu dan gula jawa yang sering dipakai dalam berbagai penganan khas Jawa.

Salah seorang produsen yopia yang cukup terkenal di Lasem adalah Siek Tian Nio atau Bu Waras. Perempuan berusia 77 tahun ini mengaku sudah mewarisi bisnis pembuatan yopia dari buyutnya, Tan Tjiem Liang yang membukanya pada 1800-an.

“Mbah sama orang tua saya pernah cerita kalau awalnya bisnis ini hanya dibuka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Ternyata, usahanya malah bertahan sampai sekarang,” cerita perempuan tersebut di tempat usaha rumahannya yang ada di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem sebagaimana dilansir dari Murianews, Kamis (19/10/2023).

Rumah produksi yopia milik Bu Waras dan Toni Haryanto. (Detik/Arif Syaefuddin)

Kini, Bu Waras mengelola usaha pembuatan yopia ini dengan anak bungsunya, Toni Haryanto. Mereka juga mempekerjakan satu orang lagi untuk mengurus pengemasan. Setiap hari, mereka bisa membuat ratusan kue yopia, lo.

“Kalau hari biasa 500 sampai 600 kue yopia. Kalau menjelang imlek, pesanannya bisa meningkat 50 persen. Banyak yang mencarinya sebagai oleh-oleh dari sini,” ujar Bu Waras.

Selain dijual di rumahnya sendiri, Bu Waras mengaku sudah banyak pengusaha yang sengaja memborong kue yopia buatannya untuk dipasarkan di kota-kota besar lain seperti Semarang dan Surabaya. Berkat keberadaan para pelangga inilah, bisnis yopia keluarganya tetap eksis, dan kue legendaris khas Lasem ini juga masih bisa kita coba hingga sekarang.

O ya, kalau kamu tertarik untuk membeli kue yopia, tinggal datang saja ke Desa Karangturi, Kecamatan Lasem. Soal harga, nggak perlu khawatir, Millens. Terjangkau kok. Dengan membawa uang Rp20 ribu sampai Rp25 ribu, kamu sudah bisa membeli sebungkus yopia yang terdiri atas 10 kue. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: