Inibaru.id - Makanan ringan atau camilan bisa menginspirasi warga untuk mendirikan desa wisata. Itulah yang terjadi di Kampoeng Nopia Mino Banyumas, Jawa Tengah. Sebelum ramai seperti sekarang ini, kampung yang beralamatkan di RT 3 RW 4 Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas hanyalah sentra pembuatan jajanan nopia.
Sebelum membahas soal Kampoeng Nopia Mino, kamu sudah tahu apa itu nopia mino? Nopia merupakan oleh-oleh khas Banyumas berbentuk bulat berwarna putih dengan rasa manis. Makanan itu terbuat dari tepung terigu, gula merah, gula pasir, mentega, dan minyak sayur.
Biasanya nopia berbentuk lonjong dengan ukuran yang besar. Sedangkan mino alias mini nopia berbentuk bulat kecil seperti bola bekel. Baik nopia ataupun mino biasanya memiliki beragam pilihan rasa seperti gula merah, cokelat, nanas, durian, bahkan rasa bawang.
Sejarah Kampoeng Nopia Mino
Desa Pekunden, salah satu sentra pembuat nopia di Banyumas bisa menjadi Kampoeng Nopia Mino nggak lepas dari peran Ketua RT3 RW 4 Agus Silo Witrasno. Pada 2018, dia mencari tahu bagaimana di RTnya tersebut bisa ada banyak sekali perajin nopia mino. Setidaknya kala itu ada 21 perajin dari total 110 kepala keluarga.
Melihat potensi itu, Agus dan sejumlah warga berinisiatif membuat gapura penyambutan bertuliskan "Selamat Datang di Kampoeng Nopia Mino" agar bisa dilihat oleh banyak orang.
Setahun kemudian, warga beramai-ramai menyemarakkan kampung dengan melukis tembok rumah mereka. Saat proses baru berjalan 80%, nggak disangka Bupati banyumas Achmad Husein berkunjung ke kampung tersebut.
Pada kesempatan itu, Agus dan warga menyampaikan keinginan untuk menjadikan RTnya sebuah destinasi wisata bernama Kampoeng Nopia Mino. Gagasan itu disambut baik oleh Bupati Banyumas.
Ada Apa Saja Di sana?
Nah, saat ke Banyumas, kini kamu nggak cuma bisa membeli nopia sebanyak-banyaknya untuk oleh-oleh, tapi juga bisa datang ke salah satu pusat pembuatannya di Kampoeng Nopia Mino. Di sana, pengunjung akan melihat pembuatan makanan yang sering disebut ndog gludug itu langsung dari tangan perajinnya.
Kampoeng Nopia Mino menghadirkan berbagai spot untuk berfoto, mulai dari lukisan unik di sepanjang tembok warga hingga Kebun Toga (obat keluarga).
Ingin bermalam di sana? Bisa banget dong. Kampung UMKM yang memenangkan juara 3 Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2021 itu menyedikan home stay. Jadi, kamu bisa merasakan tinggal di kampung yang masyarakatnya bekerja sebagai pembuat nopia nih, Millens.
“Konsep kami ‘sinau’. Pengunjung datang kemari melihat dan belajar membuat mino secara langsung,” terang Agus Silo, dikutip dari Suarabanyumas (11/4/2022).
Untuk masuk ke Kampoeng Nopia Mino, kamu cukup membayar Rp15 ribu per orang. Saat ke sana, kamu akan mendapat satu bungkus mino sebagai oleh-oleh.
Kalau ingin melihat demo pembuatan makanan tersebut, kamu harus membayar Rp150 ribu untuk sepuluh orang, ya. Kunjungan dalam jumlah besar, kamu disarankan melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pengurus Kampoeng Nopia Mino.
Bagaimana, nggak ada ruginya datang ke Kampoeng Nopia Mino, kan? Di sana selain bisa memborong mino, kamu juga jadi tahu cara membuatnya. (Siti Khatijah/E07)