Inibaru.id – Nasi tumpang bisa kamu temui dengan mudah di banyak warung makan. Tapi, kalau kamu mencoba nasi tumpang yang ada di Pasar Pedan, Klaten, bakal merasakan sensasi yang berbeda.
Nasi tumpang bukanlah penganan khas Klaten, melainkan Nganjuk, Jawa Timur. Di tempat asalnya, nasi tumpang disajikan dengan sederhana yaitu berupa nasi yang disiram dengan kuah sambal tumpang yang memakai bahan tempa yang hampir basi.
Nah, di Pasar Pedan yang berlokasi di Kampung Sewu, Desa Keden, Kecamatan Pedan ini, nasi tumpang yang dijual sedikit berbeda. Kamu bisa menemukan sejumlah sayuran segar seperti daun papaya, tauge, kemangi, hingga parutan kelapa. Sambal tumpangnya juga nggak hanya terbuat dari tempe, melainkan juga tahu dan rambak. Jika biasanya kuah sambal tumpang yang disiram ke nasi cukup banyak, di pasar ini, kuah sambal tumpangnya hanya sedikit.
Salah seorang penjual nasi tumpang di pasar yang berjarak 13 kilometer di sisi timur pusat kota Klaten ini adalah Sriyanti. Dia mewarisi usaha ini dari ibunya, Sumirah yang disebut-sebut sebagai orang pertama yang menjual nasi tumpang di Pasar Pedan.
“Yang jualan nasi tumpang di Pedan memang banyak. Tapi kalau yang kali pertama jualan di sini, khususnya di Kampung Sewu, ya kami. Soal rasa ya selera ya. Kami serahkan saja ke pelanggan,” ujar Sriyanti sebagaimana dikutip dari Radarsolo, Sabtu (22/7/2023).
Perempuan berusia 50 tahun ini mengaku sudah mengurus warung makan tersebut sejak lulus SMP. Sejak 35 tahun lalu, warung ini tetap ada di lokasi yang sama. Saking larisnya warung nasi tumpang ini, dia sampai dibantu sembilan orang. Warungnya bahkan punya jam buka yang sangat panjang, yaitu dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
Karena dianggap legendaris dan terus dipenuhi pembeli, warung nasi tumpang yang dikelola Sriyanti sering jadi jujugan wisatawan dari daerah lain atau bahkan para pejabat. Kabarnya, Bupati Klaten terkini Sri Mulyani bahkan sudah jadi pelanggan warung tersebut.
“Iya, bu bupati memang sering pesan nasi tumpang di sini,” terangnya.
Sebenarnya, di warung tersebut juga ada menu lain seperti pecel, ayam penyet, sego wiwit, hingga terancam. Tapi, karena yang sudah jadi legenda adalah nasi tumpangnya, menu itu yang selalu jadi buruan utama para pelanggan. Salah satunya adalah Daroji yang mengaku sudah rutin makan di warung tersebut sejak 1992.
“Saya biasanya datang ke sini pas malam hari. Rasa makanannya nggak pernah berubah. Apalagi lauknya juga komplit,” ucap warga Desa Ceper, Kecamatan Ceper tersebut.
Selain nasi tumpang yang hanya dibanderol Rp10 ribu per porsi, kamu memang bisa mencicipi lauk-lauk nikmat seperti tempe goreng, ayam goreng, hingga telur bacem. Harga lauknya juga nggak kalah murah, yaitu mulai Rp1.000.
Gimana, tertarik nggak nih mencicipi nikmatnya nasi tumpang di warung Bu Sriyanti yang melegenda di Pasar Pedan, Millens? (Arie Widodo/E05)