BerandaKulinary
Selasa, 25 Apr 2022 16:42

Kopi Tahlil Asli Pekalongan, Rasanya Mantap Menghangatkan Badan

Kopi tahlil asli Pekalongan, kaya rempah-rempah. (Discoverpekalongan)

Kopi tahlil asli Pekalongan, Jawa Tengah ini sangat unik karena diberi campuran bahan rempah-rempah. Tapi, kamu tahu nggak asal mengapa disebut sebagai kopi tahlil?

Inibaru.id – Bicara soal kopi, Indonesia punya banyak varian yang nikmat. Salah satu yang menarik adalah kopi tahlil asli Pekalongan, Jawa Tengah. Maklum, kopi ini memiliki bahan tambahan berupa rempah-rempah yang mampu membuat badan jadi lebih hangat.

Dari namanya saja, kopi tahlil ini sangat menarik. Realitanya, kopi ini memang terkait dengan hal-hal keagamaan. Maklum, awalnya kopi ini selalu disajikan pada acara tahlilan warga. Karena alasan ini pulalah, kopi ini cukup merakyat dan populer di Kota Batik.

Untungnya sih, kalau kamu pengin mencicipi kopi tahlil, nggak perlu menunggu acara kenduri dulu. Kini, kamu bisa kok langsung datang ke warung-warung kopi di sana. Salah satunya adalah penjual kopi tahlil di Jalan Agus Salim, Kota Pekalongan, tepatnya di depan Gedung PPIP.

Pemilik warung tersebut, Eko Susanto, mengaku sudah berjualan kopi ini sejak 2004 lalu.

“Kopi tahlil ini asli dari orang Arab dan dulu biasanya disajikan ketika habis tahlilan dan khitanan,” ujar laki-laki berusia 42 tahun ini, Jumat (8/4/2022).

Lantas, apa yang membedakan kopi ini dengan kopi lainnya? Ternyata, ada bahan tambahan berupa rempah-rempah yang bisa bikin badan terasa hangat. Rempah tersebut adalah pala, pandan, serai, kayu manis, cengkeh, jahe, serta kapulaga. Konon, ada alasan lo mengapa rempah-rempah ini sampai dimasukkan ke dalam kopi.

Kopi tahlil biasa disantap dengan camilan ketan kelapa yang dilumuri kinco. (wildanmu.wordpress.com)

“Karena bisa menghangatkan badan dan meningkatkan stamina (peminumnya),” terang Eko.

Saking larisnya jualan Eko, sejak buka pukul 17.00 WIB sampai persis tengah malam, dia bisa menjual 150 gelas kopi tahlil. Peminat kopinya pun nggak hanya dari Kota Pekalongan, melainkan juga dari wilayah-wilayah sekitarnya. Salah satunya adalah Haryoko, laki-laki berusia 40 tahun dari Tegal.

“Saya baru pertama minum kopi tahlil ini dan ini diajak teman,” ungkapnya, Jumat (8/4).

Soal harga, kopi tahlil yang dijual Eko murah meriah, kok. Satu gelas kopi ini hanya dijual Rp 4 ribu. Nah, kalau mau tambahan krimer, harganya jadi Rp 6 ribu. Meski begitu, tentu bakal kurang ya kalau hanya minum kopi tanpa ada camilan. Untungnya sih, Eko juga menyajikan ketan kelapa yang diberi tambahan kinco alias gula merah.

“Kalau kopi tahlil original dan ketan Rp 6 ribu. Namun kalau ditambah krimer satu paket jadi Rp 7 ribu,” jelasnya.

Tertarik mencicipi kopi tahlil nan hangat sembari makan ketan kelapa yang mantap di Pekalongan, Millens? (Tri/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024