BerandaHits
Jumat, 3 Apr 2025 13:31

3 Cara Menjaga Spirit Ramadan setelah Idulfitri: Belajar dari Umar bin Khattab

Ilustrasi: Ramadan adalah momen untuk membersihkan diri dan bulan-bulan setelahnya adalah upaya untuk mempertahankannya. (Freepik)

Idulfitri bukanlah momen untuk melupakan Ramadan yang telah berlalu, tapi menjadikannya patokan akan seperti apa kita selanjutnya.

Inibaru.id - Ramadan disebut sebagai Bulan Suci, salah satunya karena pada bulan tersebut kita seperti yang "kotor" pada bulan-bulan sebelumnya direndam, dikucek, lalu dibilas agar menjadi pribadi yang bersih saat merayakan kemenangan Hari Raya Idulfitri.

Setelah bersih, tentunya kita nggak pengin kotor-kotor lagi dong? Kita berharap menjadi pribadi baru yang lebih baik dengan semangat menggebu dalam beribadah, disiplin waktu, dan kebiasaan baik lainnya. Sayangnya, acap kali semangat itu mengendur setelah kita kembali ke rutinitas lama.

Nah, agar semangat tetap terjaga dan nggak kehilangan spirit Ramadan, sebagai umat muslim, kita sejatinya bisa belajar dari sosok inspiratif dalam sejarah Islam, yaitu Umar bin Khattab.

Umar adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dan khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar As-Siddiq. Khalifah yang berkuasa pada 634-644 ini dikenal karena ketegasan, kedisiplinan, dan komitmennya dalam menjalankan ajaran Islam.

Mengenal Umar bin Khattab

Khalifah Umar bin Khattab hidup sekitar pertengahan abad ke-6. Sosoknya tinggi dan kuat serta piawai menunggang kuda dan bergulat. Semasa muda, dia memang dikenal sebagai pegulat tangguh yang sangat disegani kaumnya.

Kemampuan orasi Umar juga luar biasa, membuatnya acap diminta mewakili sukunya saat menghadapi konflik dengan suku lain di Arab. Kemampuan itu terus diasahnya setelah masuk Islam dan menjabat sebagai khalifah. Umar sangat disegani negara lain dan kepemimpinannya menjadi salah satu kekuatan besar di Timur Tengah.

Sosok yang semasa hidup dikenal dengan kesederhanaannya ini diberi julukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Al-Faruq atau orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Kematian sosok yang dijanjikan surga kepadanya ini adalah duka bagi umat Islam di seluruh dunia hingga sekarang.

Tiga Cara Menjaga Spirit Ramadan ala Umar

Ilustrasi: Keteladanan Umar bin Khattab bisa menjadi cara kita untuk mempertebal keimanan setelah Ramadan berakhir. (Pixabay)

Menjadikan Umar bin Khattab sebagai anutan bukanlah sebuah kesalahan, karena bisa memotivasi kita untuk menjaga konsistensi dalam beribadah. Berikut adalah tiga cara menjaga spirit Ramadan dengan mengambil inspirasi dari kepemimpinan sang Khalifah kedua tersebut.

1. Menjaga konsistensi ibadah seperti kedisiplinan Umar

Salah satu sifat utama Umar bin Khattab adalah disiplinnya dalam beribadah. Dia selalu menjaga salat tepat waktu dan nggak membiarkan dirinya terlena dalam kenyamanan dunia.

Setelah Ramadan, kita bisa meneladani Umar dengan tetap menjaga konsistensi ibadah yang telah terbiasa selama sebulan penuh, seperti:

  • Tetap melaksanakan salat sunah, terutama Tahajud dan Duha;
  • Melanjutkan kebiasaan membaca Al-Qur’an secara rutin; serta
  • Memperbanyak zikir dan doa dalam keseharian.

Ramadan bukan hanya tentang beribadah selama satu bulan, tetapi latihan untuk menjadi lebih baik sepanjang tahun. Seperti Umar yang tetap teguh dalam keimanannya setelah masuk Islam, kita pun harus tetap teguh dalam ibadah meskipun Ramadan telah berlalu.

2. Mengendalikan diri seperti Umar setelah menjadi pemimpin

Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang tegas, tetapi juga mampu mengendalikan emosinya. Ketika seseorang mengkritiknya, dia nggak marah, justru menjadikannya sebagai pelajaran.

Ramadan mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi. Maka, setelah Idulfitri, kita harus tetap menjaga sikap ini, dengan cara:

  • Tidak mudah tersulut emosi dalam menghadapi masalah;
  • Menjaga lisan dan menghindari perkataan yang menyakiti orang lain; dan
  • Berlatih sabar dalam setiap ujian kehidupan.

Sebagaimana Umar yang mengendalikan dirinya dalam menghadapi kritik dan ujian, kita pun bisa menerapkan pengendalian diri yang kita latih selama Ramadan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memperkuat kepedulian seperti kedekatan Umar dengan rakyat

Sebelum mendirikan Baitul Mal, Umar bin Khattab memilih tinggal di rumah lumpur sederhana di dekat kaum marjinal agar lebih mengenal rakyatnya. Untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya, selama menjadi khalifah dia juga sering menyamar pada malam hari untuk menyelinap di antara mereka.

Ramadan seharusnya berhasil membentuk kita menjadi sosok yang seperti Umar yang peduli terhadap sesama, bahkan merelakan sebagian besar hartanya untuk rakyat dan menegakkan agama.

Setelah Idulfitri, kita bisa mempertahankan kebiasaan baik ini dengan:

  • Tetap bersedekah secara rutin, meski dalam jumlah kecil;
  • Melanjutkan kebiasaan berbagi makanan kepada yang membutuhkan; dan 
  • Menjadi lebih peka terhadap keadaan sosial di sekitar kita.

Sebagaimana Umar yang tidak berhenti membantu rakyatnya, kita pun bisa menjadikan Ramadan sebagai titik awal untuk terus berbagi kebaikan pada hari-hari ke depan.

Spirit Ramadan bisa terus hidup dalam keseharian jika kita mau berpikir bahwa bulan suci itu bukanlah semata momen sesaat, tapi bagian dari perjalanan spiritual yang berkelanjutan. Maka, tujuannya bukanlah menjadi bersih, tapi bertahan dalam kebersihan itu. Sepakat, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: